Internasional

Perang Arab Makin Panas, AS 'Cawe-cawe' Kirim Tambahan Pasukan

luc, CNBC Indonesia
24 September 2024 06:05
Foto udara menunjukkan kapal induk USS Gerald R Ford telah tiba di Mediterania timur. (VIA REUTERS/U.S. NAVAL FORCES CENTRAL COMMAN)
Foto: (VIA REUTERS/U.S. NAVAL FORCES CENTRAL COMMAN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat telah tambahan personel militer ke Timur Tengah sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut. Hal itu diumumkan langsung oleh Pentagon, Senin (23/9/2024) waktu setempat.

Pengumuman ini muncul di tengah kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas, dengan Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Lebanon, dalam eskalasi paling mematikan dalam hampir satu tahun kekerasan antara Israel dan Hizbullah.

"Sehubungan dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, dan sebagai langkah hati-hati, kami mengirim sejumlah kecil personel militer tambahan untuk memperkuat pasukan yang sudah ada di wilayah tersebut," kata juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, dilansir AFP.

Amerika Serikat memiliki ribuan tentara yang ditempatkan di Timur Tengah, serta kapal perang, jet tempur, dan sistem pertahanan udara yang siap melindungi pasukannya dan juga Israel. Ryder memperingatkan adanya potensi eskalasi dalam konflik antara Israel dan Hizbullah, dan menekankan pentingnya solusi diplomatik.

"Jelas ada potensi operasi saling balas antara Israel dan Hizbullah untuk meningkat dan berpotensi lepas kendali menjadi perang regional yang lebih luas. Oleh karena itu, penting sekali situasi ini diselesaikan melalui jalur diplomasi," ujar Ryder.

Kekhawatiran global terus meningkat, dengan kekerasan yang sebelumnya berfokus di perbatasan selatan Israel dengan Gaza kini bergeser ke perbatasan utara dengan Lebanon. Hizbullah, kelompok militer dan politik yang kuat di Lebanon, hampir setiap hari terlibat dalam baku tembak dengan Israel sebagai bentuk dukungan terhadap sekutu mereka, Hamas.

Adapun kelompok militan Palestina, Hamas, melancarkan serangan terbesar yang pernah terjadi terhadap Israel pada 7 Oktober lalu dan memicu perang baru di Gaza. Hal ini telah menyebabkan Hizbullah dan kelompok-kelompok yang didukung Iran di wilayah tersebut ikut terlibat dalam kekerasan ini.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Timteng Makin Ngeri, Hizbullah Tembak Roket Katyusa Gempur Israel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular