Foto Internasional

Ramai-Ramai Warga India Protes Pemerkosaan-Pembunuhan Dokter Magang

Reuters, CNBC Indonesia
Senin, 09/09/2024 09:05 WIB

Unjuk rasa tersebut mengutuk pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang di India yang terjadi pada bulan lalu.

1/5 Orang-orang menghadiri protes yang mengutuk dan memperingati satu bulan sejak pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang di sebuah rumah sakit milik pemerintah di Kolkata, India, Minggu (8/9/2024). (REUTERS/Sahiba Chawdhary)

Warga melakukan unjuk rasa yang mengutuk pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang di Kolkata, India, Minggu (8/9/2024) waktu setempat. (REUTERS/Sahiba Chawdhary)

2/5 Orang-orang menghadiri protes yang mengutuk dan memperingati satu bulan sejak pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang di sebuah rumah sakit milik pemerintah di Kolkata, India, Minggu (8/9/2024). (REUTERS/Sahiba Chawdhary)

Aksi unjuk rasa tersebut untuk menuntut keadilan setelah pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang pada sebuah rumah sakit milik pemerintah yang terjadi satu bulan lalu. (REUTERS/Sahiba Chawdhary)

3/5 Orang-orang menghadiri protes yang mengutuk dan memperingati satu bulan sejak pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang di sebuah rumah sakit milik pemerintah di Kolkata, India, Minggu (8/9/2024). (REUTERS/Sahiba Chawdhary)

Dikutip dari Reuters, seorang tersangka telah ditangkap bersama dengan mantan kepala sekolah R.G. Kar Medical College tempat korban belajar. (REUTERS/Sahiba Chawdhary)

4/5 Orang-orang menghadiri protes yang mengutuk dan memperingati satu bulan sejak pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang di sebuah rumah sakit milik pemerintah di Kolkata, India, Minggu (8/9/2024). (REUTERS/Sahiba Chawdhary)

Mahkamah Agung India juga telah menjadwalkan sidang berikutnya untuk kasus dokter magang yang terbunuh pada bulan lalu. (REUTERS/Sahiba Chawdhary)

5/5 Orang-orang menghadiri protes yang mengutuk dan memperingati satu bulan sejak pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang di sebuah rumah sakit milik pemerintah di Kolkata, India, Minggu (8/9/2024). (REUTERS/Sahiba Chawdhary)

Meskipun undang-undang yang lebih keras diperkenalkan setelah pemerkosaan dan pembunuhan massal yang mengerikan telah terjadi sejak tahun 2012 lala dan menimpa seorang mahasiswa berusia 23 tahun di sebuah bus yang sedang melaju di New Delhi, para aktivis mengatakan kasus Kolkata menunjukkan bagaimana perempuan terus menderita kekerasan seksual. (REUTERS/Sahiba Chawdhary)