Jurus RI Kurangi Polusi: Gencarkan Bus Listrik Sampai "Sulap" Sampah

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
06 September 2024 15:45
Director of the General Environmental Management Division at Beijing Municipal Ecology and Environment Bureau Liang Wenyue (tengah) bersama Director Global Energy Transition Bloomberg Philanthropies Rui Luo (kanan), Director of the Climate Change division at UNEP Deschen Tsering (kedua kanan), Deputi bidang koordinasi infrastruktur dan transportasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin (kedua kiri), Director Air Quality at C40 Iyad Kheirbek (kiri) bertepuk tangan saat pemaparan diskusi sesi pleno kelima Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Sesi pleno kelima tersebut membahas tentang Pioneering Solutions for Urban Air Pollution. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/Spt/HO
Foto: Director of the General Environmental Management Division at Beijing Municipal Ecology and Environment Bureau Liang Wenyue (tengah) bersama Director Global Energy Transition Bloomberg Philanthropies Rui Luo (kanan), Director of the Climate Change division at UNEP Deschen Tsering (kedua kanan), Deputi bidang koordinasi infrastruktur dan transportasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin (kedua kiri), Director Air Quality at C40 Iyad Kheirbek (kiri) bertepuk tangan saat pemaparan diskusi sesi pleno kelima Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Sesi pleno kelima tersebut membahas tentang Pioneering Solutions for Urban Air Pollution. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/Spt

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah saat ini tengah menggencarkan penggunaan bus listrik hingga mengonversi sampah menjadi energi untuk bisa mengurangi sumbangan polusi udara, khususnya di wilayah Jakarta.

Deputi Koordinasi Bidang Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin mengatakan, pemerintah akan menggunakan sejumlah sumber energi ramah lingkungan dan pendanaan untuk meningkatkan penggunaan transportasi umum.

"Kita perlu memperbanyak penelitian dan studi untuk memvalidasi solusi hemat biaya terbaik untuk mengurangi polusi udara karena PLTU dan gas buang kendaraan," ungkapnya dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 di JCC, dikutip Jumat (6/9/2024).

Dia mengatakan, polusi udara terutama di perkotaan seperti Jakarta bersumber dari emisi kendaraan bermotor dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara. Selain itu, dia menyebutkan kualitas bahan bakar Indonesia bahkan belum memenuhi standar Euro.

"Kami berharap dapat memiliki biodiesel yang lebih bersih pada Q4 2024 dan bensin yang lebih bersih pada Q1 2025 di beberapa wilayah Indonesia. Kami juga telah memperluas jangkauan TransJakarta dan penggunaan bus EV," tambahnya.

Dia menyebut, transportasi umum di Jakarta seperti TransJakarta yang sudah menggunakan 100 bus listrik (EV) tunggal, dan ke depannya akan menambah 200 bus EV tunggal lainnya pada akhir tahun 2024, dengan komitmen pembelian 100% EV untuk bus tunggal baru di masa mendatang.

"Kami juga mengevaluasi kemungkinan perluasan penerapan Low Emission Zone (LEZ)," imbuh Rachmat.

Lebih lanjut, Rachmat mengatakan, ke depannya pihaknya akan menerapkan program konversi sampah menjadi bahan bakar untuk mencegah pembakaran sampah secara terbuka oleh masyarakat.

"Secara paralel, kami juga menerapkan program konversi sampah menjadi energi, yaitu mencegah pembakaran terbuka di pusat pemrosesan sampah kami," bebernya.

Adapun, Rachmat mengatakan saat ini pihaknya telah menyelesaikan 2 proyek konversi sampah menjadi energi dengan sebanyak 10 proyek ke depannya yang akan diselesaikan untuk mengurangi sumbangan polusi ke udara.

"Kami perlu memperluas kemampuan untuk mengukur dan memantau kualitas udara, memasang lebih banyak sensor, dan terus perbarui pembagian sumber untuk memahami sumber polusi dan dampak dari tindakan polusi tertentu," tutupnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di IISF 2024, Pertamina Tandatangani Kerjasama Transisi Energi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular