Pendapatan Negara Era Prabowo Rp 3000 T, Sri Mulyani: Rekor Baru

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
04 September 2024 13:13
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan dalam Konferensi Pers APBN KITA di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (13/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan dalam Konferensi Pers APBN KITA di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (13/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR sepakat penerimaan negara dalam RAPBN 2025 sebesar Rp 3.005,13 triliun, naik dari rancangan semula sebesar Rp 2.996,87 triliun.

"Penerimaan negara tembus Rp 3.000 triliun yaitu Rp 3005,13 triliun, ini adalah rekor baru," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat rapat dengan Banggar, Jakarta, Rabu (4/9/2024).

Sri Mulyani mengatakan, naiknya target pendapatan negara ini disebabkan adanya indikasi kenaikan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) menjadi Rp 513,64 triliun dari sebelumnya Rp 505,38 triliun.

Kenaikan PNBP dipicu oleh potensi kenaikan pendapatan kekayaan negara yang dipisahkan atau dividen dari BUMN yang sebesar Rp 4 triliun. Lalu, kenaikan PNBP K/L sebesar Rp 4,26 triliun terutama dari Kementerian Kominfo, Polri, Kemenhub, dan Kementerian Hukum dan HAM.

Sementara itu, untuk penerimaan perpajakan tidak ada penambahan target pendapatan, yakni tetap sebesar Rp 2.490,9 triliun. Terdiri dari target penerimaan pajak yang sebesar Rp 2.189,3 triliun, dan penerimaan Kepabeanan dan Cukai senilai Rp 301,6 triliun.

"Penerimaan perpajakan sesuai RUU APBN. Penerimaan pajak tidak berubah Rp 2.189,3 triliun, pendapatan bea dan cukai tetap di Rp 301,6 triliun," tutur Sri Mulyani.


(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sangar! Begini Gaya Sri Mulyani Bareng Prabowo Berseragam Militer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular