CNBC Indonesia
FOTO

Fasilitas Sangar Kapal Perang RI Kawal Pengamanan VVIP HLF-MSP 2024

Faisal Rahman,  CNBC Indonesia
01 September 2024 08:30
Anggota TNI AL saat berada pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Anggota TNI Angkatan Laut (AL) melihat Otomelara Superapid Gun 76 Mm pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Anggota TNI AL saat berada pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

KRI REM-331 merupakan salah satu kapal milik TNI AL yang ditugaskan menjaga perairan pulau Bali selama berlangsungnya Multi Stakeholder Partnership (HLF-MSP) 2024 dan Forum Indonesia-Africa (IAF) ke-2.  (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Anggota TNI AL saat berada pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Kapal perang dengan panjang 104 meter dan lebar 14 meter ini langsung ditugaskan menjaga perairan pulau Bali usai mengikuti latihan bersama (Latma) Multilateral The Rim Of The Pacific (Rimpac) di Hawai, Amerika Serikat (AS) yang diikuti oleh 32 negara. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Anggota TNI AL saat berada pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

KRI REM-331 diketahui memiliki sederet fasilitas canggih seperti landasan Helikopter dan serta fasilitas pendukung lainnya. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Anggota TNI AL saat berada pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pada bagian pintu, kapal ini memiliki dua buah pintu pada setiap akses masuk untuk menahan agar udara luar tidak tercampur dengan udara dalam kapal. Salah satu fungsi dari pintu ini adalah agar udara yang terpapar radiasi nuklir tidak masuk kedalam kapal. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Anggota TNI AL saat berada pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Kapal perang ini juga memiliki ruangan kuhusus untuk mengoperasikan dan menimpan Torpedo bawah laut untuk menyerang kapal selam atau perahu lain dengan cara meledak di atas atau di bawah permukaan laut. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Anggota TNI AL saat berada pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

"Untuk jenis rudal Torpedo yang digunakan, kapal ini menggunakan rudal jenis VL MICA buatan Prancis" kata Letda Laut (P) Alfan Prasurya Adhipatiyan, S.Tr(Han) selaku Wapadiv Senjata Bawah Air (SBA) KRI REM-331. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Anggota TNI AL saat berada pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Fasilitas lainnya yang menjadi pendukung pada kapal perang ini ada ruang dapur yang cukup bagus, ditempat ini para anggota TNI yang bertugas dapat menyajikan makanan dan memasak selama bertugas. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Anggota TNI AL saat berada pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Terdapat juga loungeroom yang menjadi tempat makan dan rekreasi perwira saat bertugas dan berada di dalam KRI REM-331. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Anggota TNI AL saat berada pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Anggota TNI AL saat berada pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Anggota TNI AL saat berada pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Anggota TNI AL saat berada pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Anggota TNI AL saat berada pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Anggota TNI AL saat berada pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Anggota TNI AL saat berada pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Anggota TNI AL saat berada pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Anggota TNI AL saat berada pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM)-331 saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (31/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)