Ternyata Asal Perhiasan Orang Tajir Melintir di Bumi dari RI

Emanuella Bungasmara Ega Tirta & Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
31 August 2024 21:00
Pesta orang kaya
Foto: Pexels

Jakarta, CNBC Indonesia - Perhiasan mewah seperti mutiara yang beredar di dunia ini berasal dari Indonesia. Mutiara hasil budidaya itu pun mampu memberikan kontribusi besar terhadap sektor perikanan Indonesia, khususnya periode 2019-2023.

Nilai ekspor mutiara Indonesia per 2023, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai US$ 110,5 juta, atau setara dengan Rp 1,7 triliun (US$ 1=15.410) dengan berat sekitar 10,1 ton. Angka itu meningkat signifikan dari tahun sebelumnya.

Pada 2022 nilainya hanya sebesar US$ 51,5 juta, sedikit lebih tinggi dari periode sebelum merebaknya masa krisis Pandemi Covid-19 pada 2019 yang sebesar US$ 45,4 juta. Pada saat Covid-19 merebak atau pada 2020, nilai ekspor mutiara sebesar US$ 38,1 juta, dan pada 2021 senilai US$ 41 juta.

Dengan catatan itu, maka selama periode 2019-2023, ekspor mutiara Indonesia mengalami beberapa penurunan, seperti pada 2020, turun 24,47% dan nilainya turun 16,11%. Namun, tren ini berbalik sejak 2021 dengan peningkatan nilai ekspor sebesar 114,57% pada 2023.

Negara tujuan utama ekspor mutiara Indonesia adalah Jepang, yang menyerap 47,6% dari total ekspor. Jepang, sebagai negara dengan industri perhiasan yang sangat berkembang, menjadi pasar utama bagi mutiara Indonesia.

Selain Jepang, Hong Kong (31,6%) dan Australia (18,9%) juga menjadi tujuan ekspor utama, berkat permintaan tinggi dari industri perhiasan mereka.

Saingan utama Indonesia di pasar global adalah Hong Kong, Jepang, dan China, yang juga merupakan eksportir besar mutiara. Namun, Indonesia tetap mampu mempertahankan posisinya di tengah persaingan yang ketat, berkat kualitas dan keberlanjutan produksinya.

Indonesia telah menempatkan diri sebagai eksportir mutiara terbesar keempat di dunia, berkat kontribusi besar komoditas ini terhadap sektor perikanan budidaya, berdasarkan catatan tim riset CNBC Indonesia.

Mutiara Indonesia pun dikenal memiliki kelebihan tersendiri yang membuatnya mampu bersaing di pasar global. Kualitas mutiara hasil budidaya di Indonesia terkenal karena keindahan kilau dan ketahanannya.

Faktor-faktor seperti kondisi perairan yang optimal, dengan tingkat keasaman dan suhu yang sesuai, menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen mutiara berkualitas tinggi. Selain itu, metode budidaya yang dilakukan dengan teknik berkelanjutan, turut meningkatkan kualitas mutiara Indonesia.

Provinsi-provinsi seperti Nusa Tenggara Barat, Maluku, Papua Barat, Jakarta, dan Bali menjadi sentra utama produksi mutiara di Indonesia. Pada 2023, Nusa Tenggara Barat mencatatkan nilai ekspor sebesar US$ 25,9 juta, diikuti Maluku dengan US$ 24,9 juta, dan Papua Barat dengan US$ 23,5 juta.

Peningkatan signifikan dalam nilai ekspor terjadi di provinsi Maluku, dengan persentase peningkatan sebesar 205,26%. Produksi mutiara di provinsi-provinsi ini masih bisa ditingkatkan melalui berbagai inisiatif, seperti peningkatan kapasitas pembenihan dan pendederan tiram mutiara.

Dengan kelebihan dalam kualitas dan berkelanjutan, Indonesia mampu mempertahankan posisinya sebagai salah satu eksportir mutiara terbesar di dunia. Ekspor mutiara Indonesia ke Jepang, Hong Kong, dan Australia menunjukkan peningkatan yang signifikan, didukung oleh produksi yang kuat di beberapa provinsi utama.

Namun, untuk meningkatkan daya saing di pasar global, diperlukan upaya lebih lanjut dalam meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas mutiara Indonesia.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Iran-Israel Begejolak Emas Perhiasan Naik 7,4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular