Bos Bulog Buka-bukaan Impor Beras Tahun 2024, Kuota Sisa Segini

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
30 August 2024 15:52
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi saat ditemui di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Jumat (30/8/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi saat ditemui di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Jumat (30/8/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, saat ini pihaknya masih baru mengantongi penugasan impor beras tahun 2024 sebanyak 3,6 juta ton. Ia mengaku belum mendapatkan penugasan tambahan impor beras untuk mengisi Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Artinya, pemerintah masih belum berencana menambah kuota impor beras menjadi sebanyak 5 juta ton untuk saat ini.

Bayu mengatakan, saat ini pihaknya akan fokus terlebih dulu untuk mendatangkan beras sekitar 900 ribu ton dari penugasan impor 3,6 juta ton di tahun 2024. Katanya, ia tengah berupaya mendapatkan semua kontrak itu, agar kuota impor 3,6 juta ton di tahun 2024 bisa terealisasi seluruhnya sebelum Desember 2024.

"Importasi Bulog yang 3,6 juta ton belum selesai. Sedang kita lanjutkan untuk dimasukkan sekitar 900 ribu ton. Dan ini kita usahakan semuanya bisa terkontrak dengan baik, kemudian bisa masuk tahun ini. Kita usahakan semua importasi harus selesai sebelum Desember 2024, karena kan batas waktu izinnya sampai situ," kata Bayu di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, Jumat (30/8/2024).

Ia menjelaskan, dari penugasan impor beras tahun 2024 yang sebanyak 3,6 juta ton, saat ini yang sudah terkontrak baru 2,7 juta ton.

Dari angka itu, sebanyak 2,2 juta ton sampai 2,3 juta ton-nya sudah dikuasai dan telah didistribusikan oleh Bulog ke seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan yang 900 ribu ton sisanya, Bulog tengah mengupayakan untuk bisa terkontrak dan masuk ke Tanah Air sebelum Desember 2024.

"Bulog sudah dapat komitmen tapi belum terkontrak. Saat ini yang sudah terkontrak 2,7 juta ton dari 3,6 juta. Adapun yang sudah dikuasai Bulog 2,2 juta sampai 2,3 juta ton, itu langsung terdistribusi ke semua daerah. Kita usahakan semaksimal mungkin untuk bisa mendapatkan kontrak, dan sekaligus pemasukan sebelum Desember 2024," ungkapnya.

Apabila memang nantinya Bulog diberi penugasan tambahan kuota importasi beras, Bayu mengatakan, pihaknya siap dan akan mengatur secara profesional terkait bagaimana rencananya, kapan waktu kontraknya, hingga kapan perkiraan beras tersebut bisa masuk ke Indonesia.

"Kita bikin timetable dan kita bikin schedulenya. Sekarang saya kira kita objektif saja," ucap dia.

Adapun negara asal impor beras yang menjadi target penawaran (bidding) Bulog, utamanya dari Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Pakistan.

Katanya, semua negara itu sudah komitmen akan mengirimkan produksi berasnya ke Indonesia. Hanya saja belum terjadi kontrak untuk 900 ribu ton kuota impor sisanya.

"Semua negara itu sudah komitmen," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Strategi Bos Bulog Demi Bantu Petani untuk Tekan Impor Beras

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular