Internasional

Mencekam, Boeing 737-700 Tiba-Tiba Mati Mesin di Udara

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
29 August 2024 08:37
Alaska Airlines awarded highest in Traditional Carrier Satisfaction for 10th straight year (PRNewsfoto/Alaska Airlines)
Foto: Alaska Airlines (PRNewsfoto/Alaska Airlines)

Jakarta, CNBC Indonesia - Insiden masih terus menghantui raksasa dirgantara Amerika Serikat (AS), Boeing. Terbaru, sebuah produk narrow body terlaris dari perusahaan itu, Boeing 737, yang dioperasikan Alaska Airlines mengalami insiden mati mesin saat terbang di udara, Minggu.

Mengutip Business Insider, pesawat Boeing 737-700 yang mengalami insiden ini sejatinya sedang dalam penerbangan dari Seattle menuju Oakland, California, Amerika Serikat (AS). Seorang juru bicara Alaska mengatakan kepada Business Insider bahwa mesin kiri Boeing 737 itu mati sesaat setelah lepas landas.

Akibat insiden ini, pesawat harus putar balik kembali ke Bandara Seattle-Tacoma. Seluruh penumpang selamat dan Administrasi Penebangan Federal (FAA) segera melaksanakan penyelidikan menyeluruh terkait insiden ini.

"Awak pesawat harus mengikuti prosedur standar untuk situasi ini dan mendarat dengan selamat tanpa insiden," ujar juru bicara tersebut, dikutip Kamis (29/8/2024).

"Kami berupaya menjaga para penumpang kami dan mengakomodasi perjalanan mereka ke Oakland kemarin sore, dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," katanya.

Data dari FAA menyebut bahwa pesawat itu menggunakan mesin pesawat buatan CFM International. Dari segi umur, pesawat ini berusia 24 tahun saat insiden terjadi.

Meski berhasil kembali dengan selamat, suasana kabin sempat mencekam dengan adanya perintah putar balik tersebut. Dabney Lawless, seorang penumpang dalam pesawat bersama putranya yang berusia 13 tahun, mengatakan insiden itu traumatis.

"Kerusakan mesin membuat penumpang mengirim pesan singkat kepada orang-orang yang mereka cintai karena takut," katanya kepada Business Insider.

"Semuanya tidak baik-baik saja. Semua orang mengira kami akan jatuh," ujarnya.

Meskipun Boeing tidak bertanggung jawab atas mesin tersebut, insiden tersebut terjadi saat perusahaan tersebut menghadapi pengawasan ketat dari Alaska Airlines dan regulator AS. Hal itu karena serangkaian masalah mekanis dan keselamatan lainnya.

Pada bulan Januari, Boeing 737 Max 9 milik Alaska Airline terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah panel pintu terlepas di tengah penerbangan. Insiden tersebut menyebabkan lubang menganga di pesawat tersebut ribuan kaki di udara.

The Washington Post melaporkan pada bulan April mengatakan bahwa pengatur penerbangan telah membuka penyelidikan terhadap sedikitnya enam insiden yang melibatkan pesawat Boeing, Media tersebut melaporkan bahwa Boeing telah mengalami kerusakan mesin, kehilangan roda, penutup mesin jatuh, dan menukik tajam di udara sejak awal tahun.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pelapor Kasus Cacat Produksi Boeing Mendadak Meninggal Misterius Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular