
Tanda 'Kiamat' di Meksiko, Penduduk Cemas Menunggu Hujan
Kekeringan ekstrem di Meksiko. Penduduk dan petani cemas menunggu hujan untuk mengisi bendungan dan sumur namun penantian mereka sia-sia.

Di Chihuahua, Meksiko utara, penduduk dan petani cemas menunggu hujan untuk mengisi bendungan, sumur, dan laguna yang kering, tetapi penantian mereka sia-sia. (REUTERS/Jose Luis Gonzalez)

Negara bagian terbesar di Meksiko ini biasanya memiliki iklim kering atau semi-kering, tetapi belakangan curah hujan menjadi "sangat-sangat rendah". Di dekat Buenaventura, bendungan Las Lajas hampir kosong dan air tersisa dipenuhi ikan mati. (REUTERS/Jose Luis Gonzalez)

Seekor sapi terjebak di lumpur dasar kering bendungan Las Lajas akibat kekeringan parah. Ternak dari peternakan sekitar datang untuk mendinginkan diri di lumpur yang tersisa, namun bendungan yang terkuras membuat banyak petani menderita karena tidak bisa mengairi tanaman mereka. (REUTERS/Jose Luis Gonzalez)

Pada musim tanam sebelumnya, sumur-sumur tersebut mengairi lahan, tetapi di tengah kekeringan para petani memilih membiarkan lahan kosong atau menggunakan air langka untuk menjaga pohon kenari yang sudah lama ada. (REUTERS/Jose Luis Gonzalez)

Peternak lebah setempat juga terdampak. Lebah mati dalam jumlah besar karena kurangnya hujan mengurangi mekarnya bunga liar, sehingga lebah mencari serbuk sari di ladang tanaman, di mana herbisida membunuh mereka dan hama. (REUTERS/Jose Luis Gonzalez)

Karena ketinggian air telah menurun, perdagangan pariwisata lokal telah mengering, bersama dengan penangkapan ikan, membuat para produsen berharap bahwa kondisi akan membaik dalam beberapa bulan mendatang. "Saya telah bekerja di sini selama setahun di bendungan dan saya telah melihat bagaimana jumlah orang yang datang untuk berjalan-jalan di sekitar bendungan telah menurun sejak tahun lalu," kata Daniel Alberto Rubi, seorang nelayan yang menyediakan wisata perahu bagi pengunjung. "Tahun ini keadaan sangat kering. Bendungan hanya memiliki kapasitas sekitar 20% dan terus menyusut". (REUTERS/Jose Luis Gonzalez)

Keadaan Bumi memang tidak sedang baik-baik saja dengan berbagai kerusakan yang terjadi di dalamnya. Salah satu faktor yang menyebabkan "kiamat" itu adalah perubahan iklim karena tidak kuatnya komitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Dalam sejumlah penelitian, kekeringan, termasuk cuaca ekstrem, menjadi lebih lama dan bencana alam seperti banjir lebih sering terjadi. (REUTERS/Jose Luis Gonzalez)