
Produksi Batu Bara RI Ditarget 900 Juta Ton, Ahli Tambang Pesimistis

Jakarta, CNBC Indonesia - Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) mengungkapkan target produksi batu bara dalam negeri tahun ini sebanyak 922 juta ton sulit untuk tercapai.
Ketua Umum Perhapi Rizal Kasli mengatakan target Indonesia untuk memproduksi batu bara tahun ini di level 900 juta ton sulit tercapai dikarenakan berbagai hal. Salah satunya adalah lantaran ketidakstabilan ekonomi global.
"Contohnya misalnya pertumbuhan China yang menjadi barometer konsumsi batu bara saat ini itu sangat rendah di 5% sekian ya. Kemudian juga India dan juga mereka juga meningkatkan produksi dalam negerinya. Sehingga tentu saja impornya bisa mereka kurangi,"ungkap Rizal kepada CNBC Indonesia dalam program Mining Zone, dikutip Rabu (28/8/2024).
Lebih lanjut, Rizal mengungkapkan pesimistis produksi batu bara tidak mencapai target di Indonesia juga memperhitungkan harga batu bara dunia yang dinilai sangat berpengaruh terhadap sisi suplai dan permintaan di dalam negeri. Belum lagi, produksi dalam negeri juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak menentu.
"Nah kita juga sekarang memasuki musim hujan. Di beberapa daerah itu sudah mulai hujan. Misalnya kita di Aceh itu sudah sangat tinggi curah hujannya sehingga mengganggu produksi. Dan juga di daerah lain, mungkin Sumatera Selatan yang menjadi lumbung batu bara kedua di Indonesia di samping Kalimantan," tambahnya.
Dengan begitu, dia menilai produksi batu bara di dalam negeri sulit untuk mencapai target yang sudah ditentukan pada tahun 2024 ini.
"Nah kendala-kendala ini yang menurut kami ini akan mengurangi jumlah produksi yang ditargetkan pemerintah," tandasnya.
Asal tahu saja, berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi batu bara dalam negeri saat ini sudah mencapai 518,47 juta ton.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukti RI Belum Bisa Tinggalkan Batu Bara, Usianya Masih Puluhan Tahun!
