Bos Toyota Ngaku Politik Jelang Pemilu 'Pukul' Penjualan Mobil

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
28 August 2024 13:10
Seorang pengunjung melihat mobil-mobil bekas yang dijual di Mangga Dua Square pada Senin (22/7/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Seorang pengunjung melihat mobil-mobil bekas yang dijual di Mangga Dua Square pada Senin (22/7/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Panasnya situasi politik nasional pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) belakangan membawa dampak pada penjualan mobil. Toyota mengungkapkan bahwa ada masyarakat yang mulai wait and see melihat situasi politik sebelum memutuskan penjualan.

"Tidak bisa dipungkiri situasi Pemilu dan lainnya pasti ada dampaknya kalau dilihat dari pengalaman 2019 atau 2014, situasinya mirip-mirip dengan tahun ini," ujar Direktur Marketing Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy di Semarang, Rabu (28/8/2024).

Sebagai tahun politik, terlihat di 2024 mengalami penurunan penjualan setidaknya sampai pertengahan tahun ini. Penjualan mobil secara wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer pada periode Januari-Juli 2024 hanya sebanyak 484.235 unit. Angka itu turun 17,5% dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 586.931 unit.

Harapan untuk mencapai penjualan 1 juta unit pun tidak mudah dicapai di tahun ini, apalagi melampaui target dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang ingin mencapai 1,1 juta unit.

"Mungkin harapan saya penjualan mobil kira-kira sekitar 900 ribuan lah market bisa bertahan. Saya rasa tidak mungkin bisa sama dengan tahun lalu atau lebih, setidaknya tidak turun lebih dalam lagi," pungkasnya.

Salah satu penopang penjualan mobil berasal dari segmen mobil hybrid, Anton bahkan menyebut penjualan sudah menyebar ke hampir seluruh Indonesia.

"Jadi tidak hanya jumlah, tapi penyebaran model hybrid sekarang sudah sampai Aceh hingga Papua. Jadi hampir seluruh pulau, provinsi di Indonesia sudah bisa tersentuh oleh produk hybrid," kata Anton.

Penjualan kendaraan listrik baik hybrid, BEV maupun PHEV bisa mendongkrak penjualan secara keseluruhan.

"Kami juga pelajari termasuk PHEV. Jadi trennya kita ikutin, cuma memang fakta saat ini melihat dari kondisi infrastruktur yang ada, memang hybrid duluan lah yang menyebar di seluruh Indonesia. Tetapi tren ke depan saya rasa tidak hanya hybrid yang berkembang," lanjut Anton.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Mitsubishi, Toyota, Honda Buka Misteri Penjualan Mobil-Motor Drop

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular