Makin Ekspansif! Pertagas Dukung Ketahanan Energi di Jawa Barat
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha dari Subholding Gas Pertamina, semakin mengukuhkan perannya untuk berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan energi dan tentunya menjaga ketahanan energi di Tanah Air.
Hal ini ditandai dengan ditandatanganinya kesepakatan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG), khususnya di Jawa Barat, antara Pertagas dan Pertamina EP pada acara IOG Supply Chain & National Capacity Summit 2024 (IOG SCM Summit) di Jakarta Convention Center pada 14 Agustus 2024 lalu.
Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) ini ditandatangani oleh Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso dan Direktur Utama Pertamina EP Wisnu Hindadari.
Pada kesepakatan ini, Pertagas membeli gas dari Lapangan Citarik yang dikelola Pertamina EP.
Dengan adanya kesepakatan tersebut, maka ini memperkuat komitmen Pertagas untuk memenuhi kebutuhan energi, khususnya gas, di Jawa Barat.
Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso mengatakan, tambahan pasokan gas dari Pertamina EP ini akan disalurkan untuk kebutuhan gas industri semen dan kelistrikan di Jawa Barat. Salah satunya yaitu PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
"Langkah ini merupakan bagian dari komitmen kedua perusahaan untuk mendukung kebutuhan energi nasional dan memastikan keberlanjutan pasokan gas di wilayah strategis ini," ungkap Gamal, dikutip Selasa (27/08/2024).
"Dengan PJBG ini, Pertamina Gas mempertegas posisinya sebagai leading sector dalam bidang penyaluran energi yang berkomitmen terhadap keberlanjutan dan kemajuan ekonomi nasional," ujarnya.
Gamal menjelaskan, melalui kerja sama dengan Pertamina EP ini, Pertagas akan memenuhi kebutuhan gas untuk pembangkit listrik, serta produksi semen putih milik Indocement yang dialirkan dari Lapangan Citarik melalui pipa transmisi Pertagas.
Pasokan gas ke Indocement menurutnya memang bukan lah kali pertama. Dia menyebut, perusahaan sudah memasok gas ke pabrik semen Indocement ini sejak 3 Januari 2023. Hingga Juli 2024 penyaluran gas dari Lapangan Citarik sudah mencapai 3.565 MMSCF.
"Melalui penandatanganan PJBG ini, diharapkan dapat memacu Pertagas untuk memperluas jangkauan pasar. Pemanfaatan sumber pasokan domestik dari Citarik ke Jawa Barat ditujukan untuk kebutuhan pabrik semen putih, industri, dan kelistrikan. Langkah konkrit yang dilakukan ini sebagai wujud Sinergi Pertamina Group untuk memberikan mutual benefit pada kedua perusahaan," paparnya.
Dia menyebut, selain dari Lapangan Citarik, penyaluran gas ke Indocement ini juga berasal dari Lapangan Pondok Tengah.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk merupakan satu-satunya produsen semen putih di Indonesia, yang membutuhkan gas untuk proses produksinya, sehingga menghasilkan produk yang bermutu dan ramah lingkungan.
Momentum penandatanganan perjanjian ini juga disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri ESDM, serta Kepala SKK Migas.
Hal ini menunjukkan bahwa adanya sinergi yang erat antara perusahaan energi terkemuka di Indonesia dan regulator, dalam rangka memajukan industri energi dan meningkatkan keandalan pasokan energi bagi sektor industri dan kelistrikan di Jawa Barat.
Pada kesempatan ini Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ada tiga kunci strategis untuk memastikan keseimbangan keamanan energi Indonesia, dan salah satunya yaitu memanfaatkan pasokan atau sumber energi dari dalam negeri.
"Tinggal bagaimana kita mengelolanya bersama-sama, bagaimana kita bekerja sama dan kita juga harus mempunyai orang-orang cakap untuk mengelolanya," ucap Luhut.
Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto berharap, ajang ini bisa memperkuat industri hulu migas, serta memastikan pasokan yang tidak hanya kuat, tetapi juga cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan pasar global.
(wia)