Internasional

Kanada Resmi Mulai 'Perang Baru' dengan China

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
27 August 2024 08:05
Car cross the border into Canada, in Niagara Falls, Ontario, on Monday, Aug. 9, 2021. American citizens and permanent residents are now allowed to enter Canada for non-essential purposes if they can provide proof that they've been fully vaccinated for at least 14 days. (Eduardo Lima/The Canadian Press via AP)
Foto: Ilustrasi Kanada (Eduardo Lima/The Canadian Press via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kanada memulai babak 'perang ' baru dengan China. Hal ini terkait perdagangan di antara kedua negara.

Negeri Mapple secara resmi mengumumkan akan menjatuhkan tarif bea masuk hingga 100% bagi mobil listrik (electronic vehicle/EV) yang diimpor dari China, di samping bea masuk impor sebesar 6,1 persen yang sudah ada. Selain mobil listrik, Kanada juga mengenakan tarif 25% pada baja dan aluminium China. 

Pengumuman tersebut menyusul pertemuan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan dengan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau dan menteri kabinet pada hari Minggu. Tarif baru kendaraan listrik berlaku 1 Oktober sementara aluminium dan baja 15 Oktober. 

"Pelaku seperti China telah memilih untuk memberi diri mereka keuntungan yang tidak adil di pasar global," kata Trudeau menyebut tudingan subsidi pemerintah Beijing sebagai penyebabnya, dikutip dari Associated Press (AP), Selasa (27/8/2024).

"Kami melakukannya sejalan, secara paralel, dengan negara-negara ekonomi lain di seluruh dunia yang menyadari bahwa ini adalah tantangan yang kita semua hadapi. Kecuali kita semua ingin berlomba-lomba sampai ke dasar, kita harus bangkit," jelas Trudeau lagi.

Tarif baru ini memang terjadi setelah sebelumnya sekutu Kanada, Uni Eropa (UE) juga mengambil langkah serupa untuk mobil listrik China. UE mengumumkan tengah memfinalisasi aturan bea masuk hingga 36% terhadap mobil listrik China, yang bakal diketok resmi akhir tahun.

Selain UE, pemerintahan Presiden AS Joe Biden juga telah mengenakan tarif baru yang besar pada kendaraan listrik China hingga 100% dari semula 25%. Komponen lain juga mengalami kenaikan mulai dari baterai canggih, sel surya, baja, aluminium, dan peralatan medis.

Perlu diketahui, mengutip VOA, industri manufaktur automotif Kanada mempekerjakan lebih dari 125.000 orang. Kanada telah menginvestasikan miliaran dolar untuk mendukung transisi ke kendaraan listrik dan memperkuat rantai pasokan baterai domestik.

Pada konferensi pers di Halifax, di pantai Atlantik Kanada, Trudeau sempat menyatakan bahwa kelebihan produksi kendaraan listrik China dan subsidi besar-besaran dari pemerintah untuk sektor otomotifnya "mengharuskan kita untuk bertindak". Belum ada tanggapan langsung dari China terkait hal ini. 

Sementara itu, mantan Duta Besar Kanada untuk China, Guy Saint-Jacques, mengatakan bahwa langkah ini merupakan bukti bagaimana negara itu jauh lebih mempertimbangkan AS dibandingkan Beijing sehingga mengambil langkah serupa. Ini disebabkan peran AS yang penting dalam perekonomian Kanada.

"Kanada harus mengikuti posisi AS, jika Anda memikirkan tentang integrasi ekonomi yang kita miliki dengan AS. Lebih dari 75% ekspor kita ditujukan ke AS," ucapnya.

"Hal ini mencerminkan kekhawatiran bahwa Presiden AS berikutnya mungkin adalah Donald Trump, sehingga mereka tahu kita harus benar-benar sejalan dalam semua ini," tegasnya.

Walau kendaraan listrik China yang masuk ke Kanada hanyalah mobil merek AS, Tesla, yang dibuat di Shanghai, Saint-Jacques menyebut Kanada dapat mengantisipasi pembalasan dari China yang keras di industri lain. Ini khususnya ke Jelly dan daging Babi.

"China ingin mengirim pesan," tambahnya lagi memberi peringatan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Mulai Perang dengan Kanada, Lempar 'Meriam' Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular