
Kim Jong Un Ga Mau Kalah, Korut Tiba-Tiba Pamer 'Bom' Bunuh Diri

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara (Korut) memamerkan langsung pesawat tanpa awak atau drone bunuh diri terbarunya. Hal ini terjadi saat Pyongyang terus berupaya merapatkan dirinya dengan Rusia.
Dalam laporan AFP, uji drone bunuh diri itu langsung disaksikan pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong Un. Ia nampak berseri-seri saat pesawat nirawak tersebut meledakkan target.
"Perlu untuk mengembangkan dan memproduksi lebih banyak pesawat nirawak bunuh diri selain pesawat nirawak pengintai strategis dan serang multiguna," lapor Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Senin (26/8/2024).
"Kami secara proaktif memperkenalkan teknologi kecerdasan buatan ke dalam pengembangan pesawat nirawak," katanya.
![]() |
Pesawat nirawak bunuh diri adalah pesawat tak berawak pembawa bahan peledak yang dirancang untuk sengaja ditabrakkan ke target musuh. Setelah menabrakan diri, drone secara efektif bertindak sebagai rudal berpemandu.
Para ahli mengatakan pesawat nirawak dalam gambar yang dirilis oleh media pemerintah Korut tampak mirip dengan pesawat nirawak bunuh diri "HAROP" buatan Israel. Sekilas ini juga seperti "Lancet-3" buatan Rusia dan "HERO 30" buatan Israel.
Pyongyang mungkin telah memperoleh teknologi ini dari Rusia, yang kemungkinan besar memperolehnya dari Iran. Teheran sendiri diduga mengaksesnya melalui peretasan atau pencurian dari Israel.
![]() |
"Pesawat nirawak bunuh diri yang tampak mirip dengan HAROP dapat terbang lebih dari 1000 km (600 mil)," kata profesor Institut Sains dan Teknologi Korea Lanjutan Korea Selatan (Korsel), Cho Sang Keun.
"Ini merupakan ancaman signifikan bagi keamanan nasional Korea Selatan dan fasilitas-fasilitas pentingnya," tambahnya.
"Mereka memamerkan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menyerang segalanya mulai dari tingkat taktis hingga tingkat strategis. Jika terjadi provokasi atau konflik internasional, tentara Korsel pasti akan mengalami kerusakan signifikan akibat pesawat nirawak bunuh diri ini," jelasnya.
Pada tahun 2022, Pyongyang mengirim pesawat nirawak melintasi perbatasan yang tidak dapat ditembak jatuh oleh militer Seoul. Saat itu militer Korsel beralasan pesawat nirawak itu terlalu kecil.
Pada tahun 2023, Seoul meluncurkan komando operasi pesawat nirawak untuk mengatasi ancaman yang semakin meningkat dengan lebih baik.
Pyongyang dan Moskow telah menjadi sekutu sejak berdirinya Korut setelah Perang Dunia II dan semakin dekat sejak serangan Rusia ke Ukraina pada tahun 2022. Amerika Serikat (AS) dan Korsel menuduh Korut menyediakan amunisi dan rudal ke Rusia untuk perangnya di Ukraina.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kim Jong Un Mau Hajar Israel? Korut Tiba-Tiba Kirim Utusan ke Iran