
Perhatian! Singapura Bakal Lakukan Ini ke Pelancong Demi Cegah Mpox

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura akan mulai melakukan pemeriksaan suhu dan visual, di pintu kedatangan bandara Changi International Airport dan bandara Seletar mulai Jumat (23/8/2024) ini. Hal tersebut sebagai upaya pencegahan terhadap virus cacar monyet baru, yang kini dikenal dengan mpox, klade 1b.
Memang, sejauh ini, belum ada penerbangan langsung antara Singapura dan negara-negara yang dilanda wabah mpox. Perlu diketahui mpox baru berasal dari Republik Demokratik Kongo dengan 16.000 kasus dan 500 kematian.
"Pemeriksaan akan dilakukan bagi mereka yang tiba dengan penerbangan dari tempat-tempat yang mungkin berisiko terkena wabah mpox," kata Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura, Kamis malam, dikutip Channel News Asia (CNA).
"Tindakan pencegahan ini akan meningkatkan kemampuan pengawasan" Singapura terhadap mpox di perbatasannya," tambah MOH.
"Imbauan kesehatan juga diberikan di pos pemeriksaan udara sehingga para pelancong dapat mengambil tindakan pencegahan pribadi yang diperlukan untuk menghindari penularan. MOS mengatakan sangat mengharapkan pelancong mematuhi anjuran terutama ketika mereka bepergian ke dan dari negara-negara yang terdampak.
Tindakan pemeriksaan serupa juga akan diterapkan di pos pemeriksaan laut. Semua kru dan penumpang yang tiba dengan kapal dari daerah yang terkena dampak mpox akan dicek terlebih dahulu.
"Pelancong yang mengalami demam, ruam, dan/atau gejala yang sesuai dengan mpox akan dirujuk untuk pemeriksaan medis," kata MOH.
Hingga Kamis, 13 kasus mpox yang dikonfirmasi telah terdeteksi di Singapura tahun ini. Namun semuanya merupakan infeksi klade 2 yang tidak terlalu parah.
Tidak ada kasus klade 1 yang terdeteksi di Singapura hingga saat ini, termasuk strain paling baru klade 1b. Meskipun mpox telah dikenal selama beberapa dekade, jenis baru yang lebih mematikan dan lebih mudah menular, di mana klade 1 b telah mendorong lonjakan kasus baru-baru ini.
Sebelumnya, pekan lalu, WHO telah menyatakan mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global untuk kedua kalinya dalam dua tahun. Sekitar 3,6% kematian mpox terjadi, dengan anak-anak menjadi lebih berisiko.
"Kami memantau situasi global dengan sangat cermat," ujar MOH lagi.
"Sejauh ini, wabah tersebut secara umum masih terbatas di Afrika, dengan dua kasus mpox Clade I yang lebih parah dilaporkan di Swedia dan Thailand. Saat ini tidak ada laporan penyebaran lokal di kedua negara ini," tambahnya.
Perlu diketahui, kemarin Thailand mengonfirmasi kasus pertama yang diketahui di Asia dari strain klade 1b yang baru dan lebih mematikan. Pria Eropa berusia 66 tahun itu mendarat di Bangkok dari Afrika pada 14 Agustus dan dikirim ke rumah sakit dengan gejala mpox.
Pihak berwenang Thailand memantau 43 orang yang telah melakukan kontak dekat dengan pria tersebut. Pemantauan harus dilakukan selama 21 hari.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PDB Singapura Q1-2024 Tumbuh 2,7%, Efek Taylor Swift & Coldplay?
