Dear Pak Prabowo, Pengusaha Bilang Begini Soal Pengganti Sri Mulyani
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurang dari dua bulan ke depan, rezim pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal berganti kepada Prabowo Subianto, kabinet pun bakal berubah. Kalangan pengusaha meminta Prabowo sebagai Presiden Terpilih dapat mewujudkan susunan menteri yang pas, utamanya di posisi sentral ekonomi seperti Menteri Keuangan.
"Harapan kami ke profesional yang mumpuni kaya Bu Sri (Menkeu-Sri Mulyani) kan profesional, jadi ngga ada bayang-bayang politis, kalau dibayang-bayangi politik repot," kata Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta Nurjaman kepada CNBC Indonesia, Rabu (21/8/2024).
Artinya jika Sri Mulyani tidak berlanjut menjadi Menkeu di era Prabowo, maka pelaku usaha berharap penggantinya merupakan yang sepadan, atau bahkan lebih baik. Pasalnya, Menteri Keuangan harus memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dari pelaku pasar dan investor.
"Menteri Keuangan posisinya sentral, harus dipercaya pelaku usaha, dipercaya dunia internasional, kan jaminan bagi negara-negara lain, kalau sifatnya balas jasa seperti juru kampanye ngga bagus," sebut Nurjaman.
Adapun pengalaman asal muasal menteri baik dari profesional maupun politis begitu terasa perbedaanya bagi dunia usaha, karenanya untuk urusan penting seperti ekonomi harus lebih mendahulukan profesional.
"Di ekonomi saya harap ekonomi sifatnya makro, dibutuhkan semua kalangan ngga disimpan politisi di situ supaya ngga ada kepentingan. Kalau di situ ada politisi bicaranya kepentingan, (hasilnya) bukan kebijakan yang substantif," ujar Nurjaman.
Karenanya pemilihan para pembantu presiden atau menteri sangat penting bagi dunia usaha.
"Saya harap ke pemerintahan yang akan datang bisa merubah skema ini. Kalau pemerintah sekarang ngga berharap banyak, cuma dua bulan lagi sisa pemerintahan Jokowi. Tapi paling ngga pemerintah yang akan datang di bawah tangan dingin Prabowo bisa bergerak, tergantung Prabowo pembantunya siapa yang kelola ini. Kalau salah pilih repot juga menyimpan pembantunya," kata Nurjaman.
(dce)