Internasional

Perang Arab Makin Panas, Iran Beri Tanda Baru Kapan 'Habisi' Israel

sef, CNBC Indonesia
Rabu, 21/08/2024 05:30 WIB
Foto: Iran (via REUTERS/Majid Asgaripour)

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi Timur Tengah masih belum kondusif. Terbaru Rabu (21/8/2024), kantor berita Iran Mehr News melaporkan ancaman baru dari Wakil Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) ke Israel.

Perlu diketahui Iran murka ke Tel Aviv akibat pembunuhan pemimpin Hamas, Koordinator Bidang Politik Ismail Haniyeh, yang terjadi di Teheran akhir Juli. Diyakini pembunuhan merupakan operasi intelijen Mossad, meski tak ada konfirmasi Israel hingga kini.




Menurut Brigadir Jenderal Ali Fadavi Iran pasti akan menanggapi Israel pada waktu dan tempat yang tepat. Ia mengatakan hukuman akan diberikan Iran "seberat-beratnya" ke Israel.

"Rezim Zionis palsu dan pembunuh anak-anak melanjutkan kebodohannya dan membunuh Haniyeh di tanah Iran. Kami akan menanggapi pada waktu dan tempat yang tepat," katanya dalam pernyataan Selasa.

"Kami akan menentukan waktu dan cara hukuman," tambahnya.

"Rezim Zionis, perampas kekuasaan, melakukan kejahatan besar dengan membunuh Haniyeh. Dan, kali ini akan dihukum lebih berat dari sebelumnya," tegas Fadavi.

Juru Bicara IRGC juga mengatakan respons Iran terhadap Israel mungkin tak akan mengulang operasi sebelumnya. Komandan Iran, kata dia, akan menggunakan taktik baru yang diklaimnya efektif dan tak tergesa-gesa.

"Para komandan Angkatan Bersenjata kini tengah mengevaluasi semua situasi pada tingkat pengambilan keputusan tertinggi," kata Brigadir Jenderal Naeini dimiat laman yang sama.

"Membuat keputusan yang akurat dan penuh perhitungan serta mengubah perhitungan musuh dengan langkah-langkah yang efektif," tambahnya.

"Tidak ada serangan terhadap target Iran yang tidak dibalas, dan musuh harus menunggu serangan yang diperhitungkan dan akurat pada waktu yang tepat," tegasnya lagi.

Sebelumnya, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan, bahwa dengan pembunuhan Haniyeh, Israel telah menyiapkan dasar untuk hukuman berat bagi dirinya sendiri.

Hal sama juga dikatakan penasihat politik Pemimpin Revolusi Islam Laksamana Muda Ali Shamkhani menulis di platform media sosial X, yang mengatakan pihaknya telah melakukan persiapan menghukum berat Israel yang hanya mengerti bahasa kekerasan.

"Satu-satunya tujuan rezim Israel dalam membunuh ...di Gaza dan membunuh martir Ismail Haniyeh di Iran adalah untuk mengobarkan perang dan menggagalkan perundingan gencatan senjata," tulis Shamkhani.

"Persiapan untuk memberikan hukuman berat kepada rezim Israel telah dilakukan setelah melalui proses hukum, diplomatik, dan media," imbuhnya.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Awas Perang Arab! Rusia Resmi Garap 8 Proyek Nuklir Iran