Foto Internasional

Bukan di Gaza, Warga Palestina Menyemut Antar Jenazah Korban Israel

Reuters, CNBC Indonesia
Rabu, 21/08/2024 06:05 WIB

Jenazah yang diketahui merupakan seorang pemuda berusia 18 tahun itu tewas akibat serangan Israel.

1/6 Para pelayat membawa jenazah seorang warga Palestina berusia 18 tahun saat prosesi pemakaman di Dura, Tepi Barat, Selasa (20/8/2024). (REUTERS/Mussa Qawasma)

Para pelayat membawa jenazah seorang warga Palestina saat prosesi pemakaman di Dura, Tepi Barat, Selasa (20/8/2024). (REUTERS/Mussa Qawasma)

2/6 Para pelayat membawa jenazah seorang warga Palestina berusia 18 tahun saat prosesi pemakaman di Dura, Tepi Barat, Selasa (20/8/2024). (REUTERS/Mussa Qawasma)

Jenazah yang diketahui merupakan seorang pemuda berusia 18 tahun itu tewas akibat serangan Israel. (REUTERS/Mussa Qawasma)

3/6 Para pelayat membawa jenazah seorang warga Palestina berusia 18 tahun saat prosesi pemakaman di Dura, Tepi Barat, Selasa (20/8/2024). (REUTERS/Mussa Qawasma)

Ruas jalan nampak sesak dipadati ribuan pelayat yang menghadiri prosesi pemakaman. (REUTERS/Mussa Qawasma)

4/6 Para pelayat membawa jenazah seorang warga Palestina berusia 18 tahun saat prosesi pemakaman di Dura, Tepi Barat, Selasa (20/8/2024). (REUTERS/Mussa Qawasma)

Nampak pelayat yang mengiringi pemakaman pemuda tersebut berebut untuk membawa jenazah sebelum dimakamakan. (REUTERS/Mussa Qawasma)

5/6 Para pelayat membawa jenazah seorang warga Palestina berusia 18 tahun saat prosesi pemakaman di Dura, Tepi Barat, Selasa (20/8/2024). (REUTERS/Mussa Qawasma)

Melansir dari Reuters, sayap militer Brigade Al-Qassam Hamas mengatakan bahwa sebelumnya mereka juga berduka atas tewasnya dua pejuang dalam serangan udara Israel terhadap kendaraan mereka di Jenin. (REUTERS/Mussa Qawasma)

6/6 Para pelayat membawa jenazah seorang warga Palestina berusia 18 tahun saat prosesi pemakaman di Dura, Tepi Barat, Selasa (20/8/2024). (REUTERS/Mussa Qawasma)

Kekerasan di Tepi Barat telah meningkat sejak perang di Gaza antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas pecah pada bulan Oktober, dengan lebih banyak serangan Israel, kekerasan pemukim Yahudi, dan serangan jalanan Palestina. (REUTERS/Mussa Qawasma)