Internasional

PBB Beri Warning Baru soal Gaza, 86% Wilayah di Bawah Ancaman Israel

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
20 August 2024 20:50
Warga Palestina memeriksa sekolah PBB yang menampung para pengungsi, menyusul serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Nuseirat di Jalur Gaza tengah, 16 Juli 2024. (REUTERS/Ramadan Abed)
Foto: Warga Palestina memeriksa sekolah PBB yang menampung para pengungsi, menyusul serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Nuseirat di Jalur Gaza tengah, 16 Juli 2024. (REUTERS/Ramadan Abed)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti luasnya perintah evakuasi militer Israel di Jalur Gaza. Organisasi internasional ini mengatakan perintah tersebut mencakup hampir 86% wilayah kantong Palestina.

"Sejak Oktober (2023), 86% Jalur Gaza, atau sekitar 314 kilometer persegi (lebih dari 121 mil persegi), telah ditetapkan sebagai wilayah evakuasi," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip Anadolu Agency, Selasa (20/8/2024).

Dujarric juga menyebut orang-orang telah terkonsentrasi di zona yang ditetapkan oleh otoritas Israel di wilayah selatan Al-Mawasi, tempat kepadatan penduduk melonjak antara 30.000 hingga 34.000 orang per kilometer persegi.

"Rekan-rekan kami dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperingatkan bahwa gelombang pengungsian yang berulang, dikombinasikan dengan kepadatan penduduk, ketidakamanan, infrastruktur yang runtuh, dan permusuhan aktif serta layanan yang terbatas memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza, yang sudah sangat buruk," katanya.

Ia mencatat bahwa perintah evakuasi Israel terbaru, yang dikeluarkan pada Sabtu, telah berdampak pada sekitar 13.500 warga Palestina yang mengungsi di 18 lokasi. Perintah tersebut mencakup seluruh kamp pengungsi Al-Maghazi dan beberapa lingkungan di wilayah Deir al-Balah di pusat Gaza.

"Pemetaan awal menunjukkan bahwa area yang baru saja ditetapkan sebagai wilayah evakuasi meliputi lima gedung sekolah, 14 fasilitas sanitasi air dan kesehatan, serta 10 lokasi kesehatan, termasuk dua pusat perawatan kesehatan primer dan lima titik medis," katanya.

Dujarric juga menyampaikan pesan Hari Kemanusiaan Sedunia oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang mengatakan bahwa pekerja bantuan kemanusiaan "berusaha keras untuk meringankan kesulitan dan rasa sakit" dari mereka yang menderita di seluruh dunia.

"Ia mengatakan 2023 adalah tahun paling mematikan yang pernah tercatat bagi personel kemanusiaan," katanya. "Di Gaza, di Sudan, dan di banyak tempat lain, pekerja kemanusiaan diserang, dibunuh, dilukai, dan diculik, bersama warga sipil yang mereka dukung."

Menuntut diakhirinya serangan terhadap semua pekerja bantuan dan warga sipil, kepala PBB itu juga mengatakan: "Merayakan para pekerja kemanusiaan saja tidak cukup. Kita semua harus berbuat lebih banyak untuk melindungi dan menjaga kemanusiaan kita bersama."


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah Sepakat Gencatan Senjata, Israel Masih Sibuk Bombardir Gaza

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular