Terbongkar! Pusat Kerajaan Tipu-Tipu Online di Bumi, Tetangga Dekat RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Myanmar menjadi pusat "kerjaan" tipu-tipu melalui online (scammer) di dunia. Ini terungkap dari penggerebekan yang dilakukan, akhir pekan lalu.
Melalui kerja sama pihak berwenang Myanmar dan Thailand, setidaknya 20 orang Sri Lanka sudah dibebaskan dari kamp-kamp tempat mereka diperdagangkan dan dipaksa bekerja. Mereka terjerat karena dalih bakal mendapat pekerjaan yang laik, dengan gaji besar.
Menurut Menteri Luar Negeri Sri Lanka Tharaka Balasuriya, awalnya para bandar mencari pekerja yang dapat berbicara bahasa inggris dan persuasif. Kebanyakan dari 20 korban yang diselamatkan berusia di bawah 30 tahun.
"Mereka biasanya diperdagangkan ke Myanmar lewat visa turis melalui Dubai dan Thailand dengan janji pekerjaan," katanya dikutip dari media lokal Sri Lanka, Sunday Times, Senin (19/8/2024).
Karenanya pemerintah Sri Lanka menghimbau para pencari kerja dengan tujuan luar negeri mendaftar melalui jalur yang tepat. Ini penting guna menghindarkan diri jadi korban perdagangan manusia.
"Orang tua kalian hanya bisa menghubungi kami. Kami melakukan segala cara untuk membuat orang-orang sadar, tetapi ini terus terjadi; mohon jangan menjadi korban dari kegiatan ilegal ini," tambah Direktur Jenderal Urusan Konsuler Kementerian Luar Negeri Sri Lanka, Sisira Senaviratne.
Sementara itu, selain warga Sri Lanka, warga negara lain, seperti India, Indonesia dan Maroko juga diyakini berada dalam kamp-kamp yang sama. Upaya penyelamatan masih dilakukan.
Dalam banyak kasus, uang tebusan harus dibayarkan sebelum para korban dibebaskan. Perdagangan manusia merupakan salah satu masalah yang mendesak bagi Sri Lanka, dengan banyak orang meninggalkan negara itu untuk mencari pekerjaan di luar negeri, terutama setelah krisis ekonomi tahun 2022.
(sef/sef)