APBN Pertama Prabowo Tekor Rp 616 Triliun

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
16 August 2024 14:37
Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (Tangkapan Layar Youtube DPR RI)
Foto: Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (Tangkapan Layar Youtube DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaparkan defisit anggaran tahun 2025 direncanakan sebesar 2,53% terhadap PDB atau Rp616,2 triliun. Hal ini terungkap dalam pidato RUU APBN 2025 dan Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR, Jumat (16/8/2024).

Jokowi mengklaim defisit APBN 2025 yang bakal dijalankan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto akan ditopang dengan sumber pembiayaan yang aman.

"Defisit anggaran tahun 2025 direncanakan sebesar 2,53% terhadap PDB atau Rp616,2 triliun yang akan dibiayai dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman dan dikelola secara hati-hati," kata Jokowi, Jumat (16/8/2024).

Dari defisit ini, Jokowi merinci pendapatan negara pada tahun 2025 dirancang sebesar Rp2.996,9 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp2.490,9 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun dengan tetap menjaga iklim investasi dan kelestarian lingkungan serta keterjangkauan layanan publik.

Jokowi pun memastikan reformasi perpajakan akan dilanjutkan melalui perluasan basis pajak dan peningkatan kepatuhan wajib pajak, perbaikan tata kelola dan administrasi perpajakan, serta pemberian insentif perpajakan yang terarah dan terukur.

Upaya peningkatan PNBP terus dilakukan melalui penggunaan teknologi untuk perencanaan dan pelaporan, penguatan tata kelola dan pengawasan, optimalisasi pengelolaan aset negara dan sumber daya alam, serta mendorong inovasi layanan.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular