Utang RI Rp 8.500 T, Jokowi: Rasionya Terbaik di Antara G20 & ASEAN
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan rasio utang Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di antara negara-negara G20 dan ASEAN.
Hal ini diungkapkan Jokowi dalam pidato RUU APBN 2025 dan Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR, Jumat (16/8/2024).
"Rasio utang kita juga salah satu yang paling rendah di antara kelompok negara G20 dan ASEAN," kata Jokowi.
Dibandingkan negara lain, rasio utang Indonesia terhadap PDB itu pun masih jauh lebih rendah selama 10 tahun terakhir, yakni pada periode 2012 sampai dengan 2022. Pada 2012 rasio utang terhadap PDB RI sebesar 26,5% dan pada 2022 sebesar 39,7%.
Sedangkan India pada 2012 sudah sebesar 67,1% sedangkan pada 2022 sebesar 86,5%. Lalu, Argentina 43,5% pada 2012 dan melonjak menjadi 86% pada 2022. Brazil juga sudah tembus 51,5% pada 2012 dan rasio utangnya menjadi 72,9% terhadap PDB pada 2022.
Afrika Selatan juga demikian, yakni sudah sebesar 44,1% pada 2012 dan menjadi 67,4% pada 2022, Meksiko dari 36,5% menjadi 50,9%, Turki dari 31,2% menjadi 32,7%, dan Rusia menjadi yang terkecil pada periode itu rasio utang terhadap PDB nya dari 10,5% menjadi 17,2%
Dibanding negara tetangga, rasio utang terhadap PDB Indonesia menjadi yang terkecil, karena Malaysia dari 53% menjadi 60,4%, lalu Filipina dari 49,2% menjadi 60,9%, Thailand 45,7% menjadi 61%, dan Vietnam menjadi satu-satunya yang menyusut dari 41,4% menjadi 37,1%.
Kendati lebih rendah, utang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) makin menumpuk. Per Juli 2024, utang pemerintah kini tembus Rp 8.502,69 triliun, atau naik sekitar Rp 57,82 triliun dalam sebulan.
Pada Juni 2024, Kementerian Keuangan mencatat, utang pemerintah masih sebesar Rp 8.444,87 triliun. Kenaikan utang tersebut tapi tidak diiringi dengan kenaikan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Sebab,, rasio utang terhadap PDB per Juli 2024 hanya mencapai 38,68% atau turun dari per Juni 2024 sebesar 39.13% PDB.
(haa/haa)