
Putin Terjepit! Invasi Ukraina ke Rusia Sukses-Kuasai Penuh Kota Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Ukraina terus mencetak kemajuan dalam serangan invasinya ke wilayah Rusia. Terbaru, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pihaknya berhasil menguasai sepenuhnya satu kota Negeri Beruang Merah tersebut.
Mengutip The Guardian, dalam pengumumannya, Zelensky menyebut Ukraina telah sepenuhnya menguasai kota Sudzha. Kota berpenduduk 5 ribu jiwa ini berlokasi 9,6 km dari perbatasan Rusia-Ukraina.
Klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen. Tetapi saluran televisi Ukraina menyiarkan laporan dari Sudzha pada hari Rabu yang menunjukkan kota itu berada di bawah kendali Ukraina.
"Jenderal Syrskyi melaporkan penyelesaian pembebasan kota Sudzha dari militer Rusia. Kantor komandan militer Ukraina sedang didirikan di sana sekarang," kata Zelensky setelah menerima pengarahan dari panglima tertinggi angkatan bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrskyi, Kamis (15/8/2024).
Sudzha menjadi tuan rumah stasiun pengukuran gas alam Rusia yang datang dari Siberia bagian Barat sebelum dialirkan melalui jaringan pipa Ukraina ke Eropa, Kota ini menyimpan sekitar 3% dari ekspor gas Rusia ke Benua Biru.
Atas situasi ini, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan militernya untuk melawan. Selain itu, 120.000 warga dari wilayah Kursk, serta daerah tetangga, Belgorod.
"Salah satu tujuan musuh yang jelas adalah untuk menabur perselisihan, pertikaian, mengintimidasi orang, menghancurkan persatuan dan kohesi masyarakat Rusia," kata Putin dalam pertemuan yang disiarkan televisi dengan pejabat pemerintah.
"Tugas utama, tentu saja, bagi Kementerian Pertahanan adalah untuk mengusir musuh dari wilayah kita."
Meski begitu, para pengungsi yang merupakan warga Rusia sempat mendapatkan hambatan untuk kabur. Beberapa bahkan menyebut sempat bersembunyi di semak-semak agar tidak menjadi sasaran peluru yang ditembakan baik oleh Ukraina maupun tentara Rusia yang sedang berupaya mempertahankan wilayahnya.
"Kami bersembunyi di semak-semak," kata salah seorang warga, Tatyana Anikeyeva, saat berbicara kepada televisi Rusia dari sebuah fasilitas yang membantu para pengungsi.
"Para relawan membagikan air, makanan, dan roti kepada orang-orang yang sedang bepergian. Suara tembakan meriam terus berlanjut tanpa henti. Rumah itu berguncang."
Penguasaan Ukraina terjadi saat Rusia terus menekan negara itu di medan perang di wilayah Timur. Seorang pensiunan pilot pesawat tempur dan analis militer, Sean Bell, menyebutkan serangan ini dimaksudkan untuk mengambil celah demi menekan Moskow yang terus mencetak kemenangan di Timur.
"Kedua, langkah Ukraina menunjukkan bahwa Rusia tidak mengendalikan perang ini sendirian. Jelas, Ukraina mengambil kendali di sini," kata Bell kepada Al Jazeera.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukraina Invasi Balik Rusia, Kremlin Umumkan Status Darurat