Jokowi Sebut Proyek Kebanggaannya Serap 200 Ribu Lapangan Kerja

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
16 August 2024 11:04
Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (Tangkapan Layar Youtube DPR RI)
Foto: Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (Tangkapan Layar Youtube DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa proyek hilirisasi yang digencarkan pemerintah sejak 8 tahun terakhir ini telah mampu menyerap lapangan kerja hingga 200.000.

Lapangan kerja tersebut berasal dari proyek industri pengolahan dan pemurnian (smelter) atau hilirisasi untuk komoditas nikel, bauksit, dan tembaga.

Bahkan, hilirisasi telah meningkatkan pendapatan negara Rp 158 triliun selama 8 tahun terakhir.

"Alhamdulillah, sampai saat ini telah terbangun smelter dan industri pengolahan untuk nikel, bauksit, dan tembaga yang membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara Rp 158 triliun selama 8 tahun ini," tuturnya dalam Pidato Kenegaraan Sidang Tahunan MPR RI di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (16/08/2024).

Presiden Jokowi menyebut, hal ini tak lain karena kebijakan besar yang diambil pemerintah untuk menaikkan produktivitas dan nilai tambah dengan tidak lagi mengekspor bahan mentah.

"Walau banyak negara lain menggugat, menentang, bahkan berusaha menggagalkan, tapi kita sebagai bangsa yang berdaulat, sebagai bangsa yang besar, kita tidak goyah, bahkan terus maju melangkah. Langkah tersebut dimulai dari nikel, bauksit, dan tembaga yang akan dilanjutkan dengan timah, serta sektor potensial lainnya, seperti perkebunan, pertanian, dan kelautan," paparnya.

"Kita ingin kekayaan yang ada di negeri ini, anugerah Allah SWT untuk negeri ini, dapat dikelola sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat, dapat dimanfaatkan semaksimalnya untuk kesejahteraan rakyat," ujarnya.

"Oleh sebab itu, kita juga telah mengambil kembali aset kita yang selama puluhan tahun dikelola oleh pihak asing, yang selama puluhan tahun diambil manfaat besarnya oleh pihak asing, seperti Freeport, Blok Rokan, dan Newmont. Alhamdulillah, semua itu bisa kita ambil alih kembali," tandasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Ketiban Durian Runtuh Rp 542 Triliun dari Proyek Kesayangan Jokowi

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular