Puan Maharani Kenang Pemilu 2024 di Sidang MPR: Pahit, Manis, Getir!

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
16 August 2024 11:03
Ketua DPR RI, Puan Maharani dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (Tangkapan Layar Youtube DPR RI)
Foto: Ketua DPR RI, Puan Maharani dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (Tangkapan Layar Youtube DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR, Jumat (16/8/2024). Salah satu poin yang disampaikan Puan dalam forum itu adalah terkait Pemilihan Umum (pemilu) 2024 yang berlangsung Februari lalu.

Dalam pemaparannya, Puan awalnya menyebutkan terkait pemilu Kepala Daerah yang akan diselenggarakan serentak di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota pada November 2024. Ia menyebut bahwa pengalaman dalam pemilu Februari lalu perlu menjadi pengalaman demi memperbaiki pesta demokrasi mendatang.

"Kita semua berkomitmen bahwa segala peristiwa yang terjadi di dalam pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu presiden pada Februari 2024 yang lalu, baik yang manis maupun yang pahit, apalagi getir, menjadi bahan introspeksi dan pelajaran penuh hikmah kita semua sebagai Bangsa Indonesia," ujar pimpinan DPR yang juga politisi PDI Perjuangan itu.

"Yang sudah baik mari kita pertahankan, yang masih kurang baik, terutama yang tidak sesuai dengan prinsip demokrasi, tentu harus kita perbaiki."

Dalam kesempatan yang sama, Puan juga menyebut demokrasi juga memberikan ruang kepada rakyat ikut melakukan fungsi kontrol sosial; baik melalui media massa, media elektronik, media sosial, kerja-kerja LSM, pemikiran-pemikiran akademisi, kerja-kerja ormas, dan lain sebagainya; yang bertujuan agar kekuasaan yang berasal dari rakyat digunakan sungguh-sungguh untuk kepentingan rakyat.

"Mewujudkan demokrasi yang sejati, bukanlah jalan yang mudah, karena itu jalan yang sulit dilalui. Mungkin saja kita terhenti sejenak, tetapi kita tidak boleh mundur; karena tujuan kita mulia; tujuan sejak negara ini didirikan yaitu Indonesia untuk semua, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur," jelas Puan.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular