Puan: Kita Membutuhkan Negarawan yang Politisi

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
16 August 2024 10:44
Ketua DPR RI, Puan Maharani dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (Tangkapan Layar Youtube DPR RI)
Foto: Ketua DPR RI, Puan Maharani dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (Tangkapan Layar Youtube DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua DPR RI Puan Maharani menyebut bahwa Indonesia membutuhkan negarawan yang politisi dan politisi yang negarawan.

Hal ini disampaikannya saat memberikan Pidato Pembukaan Sidang Tahunan MPR RI di Gedung DPR/MPR RI, Jumat, 16 Agustus 2024.

Puan mengatakan, hal ini diperlukan agar seorang negarawan juga memikirkan masa depan negara yang mementingkan semua kalangan, bukan kepentingan tertentu.

"Seorang negarawan, akan memikirkan masa depan negara, yang harus lebih baik; sedangkan politisi, akan memikirkan masa depan hasil pemilu, yang harus lebih baik. Visi tanpa kekuasaan menjadi sia-sia, kekuasaan tanpa visi menjadi sewenang-wenang," tuturnya dalam pidato Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (16/08/2024).

"Oleh karena itu, untuk menjalankan praktek politik kekuasaan, dalam sistem pemerintahan presidensial, dengan keseimbangan cabang-cabang kekuasaan, maka kita membutuhkan negarawan yang politisi dan politisi yang negarawan, sehingga kekuasaan negara dijalankan untuk kebaikan yang lebih besar, bukannya untuk membesarkan diri sendiri, kelompok, maupun kepentingan tertentu," lanjutnya.

Dia menyebut, suatu prinsip yang dikatakan Soekarno dalam pidato 1 Juni 1945, yaitu bahwa demokrasi kita adalah permusyawaratan yang memberi hidup, yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan; tetapi kita mendirikan negara semua buat semua, satu buat semua, semua buat satu. 'All for one, One for All'," tegasnya.

Menurutnya, demokrasi juga memberikan ruang kepada rakyat ikut melakukan fungsi kontrol sosial, baik melalui media massa, media elektronik, media sosial, kerja-kerja LSM, pemikiran-pemikiran akademisi, kerja-kerja ormas, dan lain sebagainya, yang bertujuan agar kekuasaan yang berasal dari rakyat digunakan sungguh-sungguh untuk kepentingan rakyat.

"Mewujudkan demokrasi yang sejati, bukanlah jalan yang mudah, karena itu jalan yang sulit dilalui. Mungkin saja kita terhenti sejenak, tetapi kita tidak boleh mundur; karena tujuan kita mulia; tujuan sejak negara ini didirikan yaitu Indonesia untuk semua, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur," tandasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Disebut Jadi Calon Kuat Ketua DPR RI, Ini Kata Puan Maharani!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular