Beda Nasib, Wuling Sebut Penjualan Mobil Listrik Makin Laku Keras
Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil di Indonesia kembang kempis karena di semester I tahun 2024 ini turun jauh dibandingkan tahun lalu. Data terbaru Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, penjualan mobil nasional masih belum menunjukkan kinerja yang kinclong.
Penjualan mobil nasional di bulan Juli 2024 tercatat sebanyak 74.160 unit. Angka ini turun 0,62% atau 463 unit dibandingkan bulan Juni 2024 yang mencatat penjualan sebanyak 74.623 unit. Dan, jika dibandingkan Juli 2023, terjadi penurunan penjualan sebesar 7,88% atau 6.344 unit.
Penurunan penjualan yang terjadi secara umum belum tentu sejalan dengan menurunnya penjualan di segmen mobil listrik. Saat ini yang terjadi justru sebaliknya. Penjualan battery electric vehicle (BEV) dan kendaraan hybrid justru tumbuh.
Public Relations Manager Wuling Motors Brian Gomgom menyebut, memang ada celah untuk menaikkan penjualan secara umum dengan mendorong penjualan mobil listrik.
"Iya penjualan mobil secara umum kalau dibilang turun, tapi segmen EV belum tentu ikut turun. Jadi segmen EV terus bertumbuh. Artinya jika EV bertumbuh makin banyak orang pindah ke EV," kata Gomgom dalam test drive Wuling Cloud EV, dikutip Rabu (14/8/2024).
Berdasarkan data (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Gaikindo), sepanjang semester satu 2024 mobil listrik berhasil terjual 11.940 unit. Naik 104,13 persen dibanding periode sama pada 2023 yaitu 5.849 unit.
Sementara penjualan mobil listrik di bulan Juli 2024 tercatat mencapai 4.310 unit. Angka ini melonjak dua kali lipat dari penjualan bulan Juni 2024 yang tercatat 2.163 unit
"Bagi Wuling untuk pasar otomotif Juli meningkat dibanding Juni. Jadi kami lihat pasarnya mulai recover. Selain itu yang paling mencolok pertumbuhan paling cepat adalah lini produk Wuling segmen pasar EV lagi tinggi, lagi cepat. Dan sepertinya konsumen yakin, ok its time to buy car, dan salah satunya EV," ujar Gomgom.
(dce)