Internasional

Menteri Garis Keras Israel Cari Ribut, Provokasi di Masjid Al Aqsa

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
14 August 2024 08:00
Israel's National Security Minister Itamar Ben-Gvir joins Jewish nationalists, including far-right activists, rallying at Jerusalem's Damascus Gate on June 5, 2024 during the so-called Jerusalem Day flag march, that commemorates the Israeli army's capture in the 1967 Arab-Israeli war of the city's eastern sector, home to the Al-Aqsa mosque compound, Islam's third holiest site, which Jews call the Temple Mount. (Photo by Menahem KAHANA / AFP)
Foto: AFP/MENAHEM KAHANA

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben-Gvir, kembali berulah. Ia kembali mengunjungi kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem pada Selasa (13/8/2024) sambil menyerukan agar Umat Yahudi boleh bersembahyang di situs Umat Islam tersebut.

Dalam laporan Reuters, menteri garis keras tersebut menyebutkan bahwa Al Aqsa juga merupakan situs Yahudi yang dikenal sebagai Bukit Bait Suci. Ia mengaku pergi ke Masjid itu untuk memperingati hari berkabung orang Yahudi atas penghancuran kuil-kuil kuno.

"Kebijakan kami adalah mengizinkan doa," kata Ben-Gvir saat ia melewati barisan pengunjung Yahudi yang bersujud di tanah, sementara yang lain bernyanyi dan bertepuk tangan untuk merayakan kunjungannya.

Kompleks Masjid Al Aqsa dikelola oleh yayasan keagamaan Yordania. Berdasarkan peraturan yang berlaku selama beberapa dekade, orang Yahudi diizinkan untuk berkunjung, tetapi tidak boleh berdoa di sana.

Pernyataan Ben-Gvir di wilayah Al Aqsa disampaikan pada saat yang sangat sensitif. Diketahui, perang di Gaza masih terus berkecamuk dan berisiko meningkat menjadi konflik yang lebih luas, di mana perluasan berpotensi melibatkan Iran dan proksi regionalnya.

Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam kunjungan Ben-Gvir sebagai 'provokasi'. Mereka juga meminta Amerika Serikat (AS), selaku sekutu terbesar Israel, untuk mengutuk kunjungan ini.

"Kami meminta AS untuk campur tangan jika ingin mencegah kawasan itu meledak dengan cara yang tidak terkendali," ucap juru bicara itu.

Sejauh ini, dari AS, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan kunjungan Ben-Gvir menunjukkan ketidakpedulian yang nyata terhadap status quo Bukit Bait Suci di tengah perundingan perang di Gaza. Ia menyebut kunjungan itu hanya akan memancing perang yang lebih luas.

"Tindakan provokatif ini hanya memperburuk ketegangan di saat yang krusial ketika semua fokus seharusnya tertuju pada upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan mengamankan pembebasan semua sandera serta menciptakan kondisi untuk stabilitas regional yang lebih luas," kata Blinken dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, dari dalam negeri, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dengan cepat membantah akan ada izin bagi Umat Yahudi untuk bersembahyang di Masjid Al Aqsa. Ia juga menyebut tidak boleh ada menteri yang bertindak tanpa seizin PM.

"Tidak ada kebijakan pribadi menteri manapun di Bukit Bait Suci, baik Menteri Keamanan Nasional maupun menteri lainnya," kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Ben-Gvir telah berulang kali berselisih dengan menteri Israel lain atas seruannya untuk mengizinkan doa di Masjid Al Aqsa. Kunjungan Ben-Gvir ini juga sering ditentang oleh kalangan Yahudi, yang menyebut tempat itu terlalu sakral untuk dimasuki.

"Kerusakan yang ditimbulkannya pada orang-orang Yahudi tidak tertahankan, dan itu juga menyebabkan kebencian yang tidak berdasar pada hari penghancuran Bait Suci," kata kepala United Torah Judaism, Moshe Gafni.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menteri Garis Keras Israel Mendadak Kunjungi Masjid Al-Aqsa, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular