Internasional

Biadab! Israel Bom Kamp Pengungsian Gaza saat Salat Subuh, 93 Tewas

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
10 August 2024 21:37
Warga Palestina berdoa di samping jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel terhadap sekolah yang melindungi warga terlantar, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 10 Agustus 2024. (REUTERS/Abed Sabah)
Foto: Warga Palestina berdoa di samping jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel terhadap sekolah yang melindungi warga terlantar, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 10 Agustus 2024. (REUTERS/Abed Sabah)

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel masih terus melanjutkan serangan brutal ke Gaza, Palestina. Terbaru, Tel Aviv menyerbu sebuah masjid yang berada di sekolah di wilayah pesisir Palestina itu, menewaskan 93 orang.

Pertahanan Sipil Gaza mengatakan saat serangan, warga tengah melaksanakan salat subuh di kompleks Al-Tabi'in di lingkungan Al-Daraj di bagian Timur Kota Gaza.

"Kami menemukan sedikitnya 90 orang yang tewas. Banyak dari mereka yang terluka, banyak yang masih belum teridentifikasi," ujar juru bicara Mahmoud Basal kepada CNN, Sabtu (10/8/2024).

Video yang ditonton CNN setelah serangan itu menunjukkan sejumlah besar mayat berserakan di tanah.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengkonfirmasi kepada CNN bahwa serangan itu mengenai sebuah sekolah. Sekolah itu, menurut IDF, merupakan pusat komando Hamas yang disembunyikan.

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel terhadap sekolah yang melindungi orang-orang terlantar, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 10 Agustus 2024. (REUTERS/Abed Sabah)Foto: Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel terhadap sekolah yang melindungi orang-orang terlantar, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 10 Agustus 2024. (REUTERS/Abed Sabah)
Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel terhadap sekolah yang melindungi orang-orang terlantar, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 10 Agustus 2024. (REUTERS/Abed Sabah)

IDF mengatakan bahwa mereka memiliki informasi intelijen yang menyebutkan sekitar 20 pejuang Hamas dan Jihad Islam beroperasi dari gedung tersebut. IDF juga membantah jumlah korban tewas yang diberikan oleh otoritas Gaza.

"Sebelum serangan udara, banyak langkah telah diambil untuk mengurangi risiko melukai warga sipil, termasuk penggunaan amunisi presisi, pengawasan udara, dan informasi intelijen," tutur lembaga militer itu.

Serangan hari Sabtu adalah yang kelima terhadap sebuah sekolah di Gaza oleh militer Israel sejak Minggu lalu. Kantor Hak Asasi Manusia PBB awal minggu ini mengatakan bahwa mereka 'ngeri dengan pola serangan yang terjadi' terhadap sekolah-sekolah di Gaza.

Situasi di Gaza masih terus mencekam. Israel masih membombardir wilayah itu secara sporadis ntuk menghancurkan Hamas sebagai balasan serangan kelompok itu ke Negeri Yahudi pada 7 Oktober lalu yang menewaskan 1.200 warga serta menyandera 239 warga.

Meski mengaku menargetkan Hamas, serangan Israel nyatanya telah membawa kerusakan besar bagi warga sipil. Sejauh ini, jumlah korban sipil yang tewas di Gaza telah mencapai sedikitnya 40.000 jiwa.

Israel pun juga memutus aliran blokade logistik, internet, listrik, dan air ke Gaza, dengan dalih memberikan tekanan bagi Hamas. Hal ini telah berdampak pada kehidupan warga sipil, khususnya dalam aktivitas yang berkaitan dengan kesehatan karena kurangnya pasokan logistik sementara korban terus berjatuhan.


(tps/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tentara Israel Blokir Jalan, Ribuan Warga Gaza Tak Bisa Pulang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular