
Retno Blak-blakan Harapan RI ke ASEAN, Bawa Gaza dan Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan tiga harapan bagi ASEAN. Ini ditegaskannya di sela-sela peringatan ulang tahun ASEAN ke-57 atau ASEAN Day 2024 di Jakarta pada Kamis (8/8/2024).
Ia berharap ASEAN terus sesuai dengan tujuannya. Di mana kawasan ini harus siap menghadapi tantangan global, dan siap untuk menjadi hebat.
"Pertama, ASEAN harus sesuai dengan tujuannya," katanya.
"Kedua, ASEAN harus siap menghadapi tantangan... dan ketiga, ASEAN harus siap untuk menjadi hebat," ujarnya.
Retno menyebut masyarakat ASEAN harus selalu menjadi pusat kerja ASEAN. Di mana sebagai komunitas, ASEAN wajib berkomitmen untuk memajukan dan melindungi hak asasi manusia (HAM).
"Mekanisme hak asasi manusia ASEAN harus mampu mengimbangi tantangan hak asasi manusia yang terus berkembang, termasuk untuk menanggapi meningkatnya jumlah perdagangan manusia di kawasan kita," kata Retno.
"ASEAN tidak boleh tinggal diam terhadap kekerasan hak asasi manusia yang parah di Gaza. Lebih dari 40 ribu orang telah terbunuh dan jumlahnya terus bertambah," imbuhnya.
Menurut Retno, sebagai organisasi berbasis aturan, ASEAN harus terus mengadvokasi penghormatan terhadap hukum internasional secara konsisten. ASEAN harus menyampaikan posisi yang jelas, menunjukkan solidaritasnya untuk memajukan hak asasi manusia secara global.
"Termasuk untuk mengakhiri genosida di Palestina dan untuk mempromosikan proses perdamaian di Ukraina," ujarnya.
Selain itu, Retno berharap ASEAN bisa adaptif dalam tantangan global. Ia menyebut Visi Komunitas ASEAN 2045 harus dilengkapi dengan Rencana Strategis yang berorientasi pada tindakan.
Retno memaparkan mekanisme regional harus diperkuat, khususnya untuk arsitektur kesehatan, keamanan pangan dan energi, stabilitas keuangan, dan transformasi digital. Ia pun berharap ASEAN siap untuk menjadi hebat secara global dengan mengedepankan inklusivitas dan budaya kolaborasi.
"Inilah kuncinya, inilah cara kita menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan. Tugas kita sekarang adalah mengarusutamakan paradigma ini di luar ASEAN, melalui Pandangan ASEAN tentang Indo Pasifik (AOIP)," paparnya.
Retno memaparkan tahun lalu, ASEAN telah mempercepat implementasi AOIP dengan menyelenggarakan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF). Sebagai tindak lanjutnya, ASEAN Business Advisory Council Indonesia tengah berupaya membentuk ASEAN Indo-Pacific Business Network.
"Saya juga telah menyampaikan kepada sesama Menteri Luar Negeri ASEAN tentang inisiatif untuk memiliki arsitektur regional berbasis AOIP pada KTT ASEAN mendatang di bulan Oktober, dan menyambut baik rencana penyelenggaraan AIPF ke-2 bekerja sama dengan Sektor Bisnis ASEAN," tutupnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Dia 3 Isi Pembicaraan Menlu China Wang Yi dan Jokowi