Luhut Kenang Kejadian Bareng Jokowi di Depan Pintu Istana, Soal Apa?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Rabu, 07/08/2024 14:45 WIB
Foto: Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Anoda Baterai Litium, Kendal, Rabu, (7/8/2024). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Kendal, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengisahkan satu kenang-kenangan yang ia tidak lupakan bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Kenangan itu terjadi tepat di depan pintu belakang Istana Negara.

Luhut menyatakan, di pintu masuk itu Presiden RI Jokowi mengkonfirmasi untuk Indonesia membanned ekspor nikel mentah.

"Itu merupakan tantangan karena kita kehilangan US$ 1,5 miliar. Tapi sekarang, buahnya adalah kita disegani, kita dihormati, teknologi kita akan bagus dan ekspor kita meningkat," kenang Luhut dalam peresmian pabrik bahan anoda baterai lithium milik PT Indonesia BTR New Energy Material, di Kendal, Jawa Timur, Rabu (7/7/2024).


Bersamaan dengan itu, saat ini Luhut mengaku sangat sentimentil di ujung masa kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Dalam kiprahnya, Luhut menilai Presiden Jokowi menjadi peletak pondasi Indonesia menjadi negara industri.

"Saya kalau boleh mungkin sentimentil, selamat jalan pak, bapak akan menjadi kenangan. Walaupun masih 2-3 bulan pak presiden, tapi saya kira acara penting semacam ini buat saya pribadi sangat menyentuh," kata Luhut

Menurut Luhut kepemimpinan Jokowi yang selesai beberapa bulan lagi akan meninggalkan warisan yang akan dikenang sepanjang waktu. "Saya percaya presiden (Jokowi) sepanjang waktu orang akan mengenang bahwa bapak meletakkan landasan negara ini menjadi negara industrialisasi, tidak hanya pengekspor material," kata Luhut.

Sehingga ia berpesan agar terus mengawal terus peraturan dan kredibilitas yang sudah dibangun Presiden Jokowi selama 10 tahun. Menurutunya dari kredibilitas dan kepercayaan investor penting supaya RI bisa bersaing dengan negara tetangga. "Kita tidak dapat bersaing dengan negara tetangga hanya mengandalkan insentif, tapi kredibilitas dan kepercayaan jadi faktor kunci yang harus kita pertahankan," terangnya.

Nilai Ekspor Melejit

Berdasarkan yang disebutkan Presiden Jokowi, bahwa nilai ekspor hilirisasi nikel melejit berkali-kali lipat dari yang hanya Rp 33 triliun menjadi Rp 510 triliun.

"Seperti dikatakan Pak Menko Luhut Binsar Pandjaitan sekarang sudah US$ 34 billion nilai dari ekspor nikel kita, dari yang sebelumnya 33 triliun melompat jadi kira-kira Rp510 triliun," ungkap Presiden Jokowi dalam peresmian pabrik bahan anoda baterai lithium milik PT Indonesia BTR New Energy Material, di Kendal, Jawa Timur, Rabu (7/7/2024).

Jokowi mengakui, bahwa kebijakannya mengembangkan hilirisasi dengan menyetop keran ekspor bijih nikel ke luar negeri mendapatkan pandangan pro dan kontra. Diantaranya gugatan dari Uni Eropa (UE) ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).

"Dan kita kalah. tapi saya sampaikan negara ini adalah negara yang berdaulat, kepentingan nasional adalah segala-galanya buat kita. Tidak bisa kita didikte oleh siapapun," terang Jokowi.

Yang terpenting saat ini, kata Jokowi, Indonesia sudah memulai untuk mengembangkan industri sebagai eksosistem besar dari kendaraan listrik (Elctric Vehicle/EV). Sehingg, impian membuat ekosistem kendaraan listrik kuat dan terintegrasi yang satu per satu mulai terwujud.

"Smelter nikel dan turunannya di Morowali, di Weda Bay dan lokasi-lokasi lainnya sudah mulai berjalan. Yang kedua di Agustus dan September smelter dari Freeport dan Amman Mineral di Sumbawa dan Gresik juga sudah akan berproduksi," jelas Jokowi.

Ketiga, lanjut Jokowi, bauksit di Mempawah, Kalimantan Barat ditargetkan pada bulan depan akan mulai percobaan produksi. "Kalau semuanya jadi, ekosistemnya akan terbangun, kita akan bisa masuk ke global supply chain yang akan memberikan nilai tambah yang besar baik masalah rekrutmen, tenaga kerja maupun pertubuhan ekonomi kita,"


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pak Prabowo, Efisiensi Bikin Hotel Merana & PHK di Depan Mata