Negara Muslim Rusuh: 409 Orang Tewas-Peraih Nobel Mau Jadi PM

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 August 2024 21:40
Para pengunjuk rasa merayakan berita pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina, di Dhaka, Bangladesh, Senin, 5 Agustus 2024. (AP Photo/Fatima Tuj Johora)
Foto: Para pengunjuk rasa merayakan berita pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina, di Dhaka, Bangladesh, Senin, 5 Agustus 2024. (AP/Fatima Tuj Johora)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bangladesh kisruh! Demo berjilid-jilid yang dilakukan mahasiswa dan oposisi pemerintahan dari awal Juli lalu membuat Perdana Menteri (PM) Petahana, Sheikh Hasina, harus melarikan diri dari istananya di ibu kota Dhaka ke India.

Sebelumnya, demonstrasi luas pecah di Bangladesh sejak Juli 2024. Aksi ini dipimpin oleh mahasiswa yang memprotes kebijakan kuota pegawai negeri sipil (PNS) untuk anak-anak setiap orang yang berjasa dalam memerdekakan negara itu dari Pakistan pada tahun 1971.

Pemberlakuan sistem kuota terbaru mencadangkan 30% jabatan di pemerintahan untuk anak-anak dari mereka yang berjuang untuk memerdekaan Bangladesh pada tahun 1971. Sementara itu, ada jatah 10% untuk perempuan, dan 10% untuk penduduk di distrik tertentu.

Awalnya aksi demonstrasi berlangsung damai. Namun protes berubah menjadi kekerasan setelah bentrokan dengan polisi dan kelompok mahasiswa pro-pemerintah, yang menuai kritik internasional yang signifikan.

Lalu seperti apa perkembangan terbaru di Negeri Bengali? Berikut daftarnya:

1. 409 orang tewas.

Dalam rekapitulasi polisi dan dokter, setidaknya 109 orang tewas selama kerusuhan berdarah di Bangladesh pada hari Senin (5/8/2024) saat PM Hasina digulingkan. Tambahan ini menjadikan jumlah total korban tewas sejak aksi mahasiswa dimulai menjadi 409 jiwa.

Salah satu korban yang tewas adalah seorang warga negara Indonesia (WNI). KBRI Dhaka mengonfirmasi bahwa WNI berinisial DU meninggal dunia di Jashore, Bangladesh, akibat demonstrasi yang berujung kerusuhan pada Senin (5/8/2024).

Dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI, DU meninggal dunia akibat menghirup terlalu banyak asap karena hotel tempatnya menginap terbakar di tengah-tengah kerusuhan. Adapun DU baru saja tiba di Bangladesh tanggal 1 Agustus 2024 untuk kunjungan bisnis.

"Kemlu telah menghubungi keluarga almarhum di Indonesia untuk menyampaikan ucapan belasungkawa dan akan memfasilitasi repatriasi jenazah, bekerja sama dengan perusahaan tempat almarhum bekerja," tulis Kemlu Selasa (6/8/2024).

Kemlu telah memberikan imbauan kepada para WNI di Bangladesh.

"Mencermati perkembangan situasi dan kondisi keamanan terkini di Bangladesh, KBRI Dhaka telah meningkatkan status kedaruratan dari Siaga III menjadi Siaga II," kata Kemlu.

2. PM kabur

Massa yang terus berdemo pun berhasil masuk ke Istana PM, Ganabhaban, pada Senin (4/8/2024). Saluran 24 Bangladesh menyiarkan gambar kerumunan orang yang berlarian ke kediaman resmi PM yang dituntut mundur oleh mahasiswa itu. Para pendemo melambaikan tangan ke kamera saat mereka merayakan kemenangan.

"Saya berada di dalam Istana Ganabhaban. Ada lebih dari 1.500 orang di dalam istana. Mereka memecahkan perabotan dan kaca," kata jurnalis Bangladesh Yeasir Arafat kepada AFP.

Seorang sumber yang dekat dengan Hasina mengatakan kepada AFP bahwa perempuan berusia 76 tahun itu telah meninggalkan Dhaka bersama saudara perempuannya. Dilaporkan ia menuju India dengan helikopter.

Sumber tersebut menambahkan bahwa Hasina pergi terlebih dahulu dengan iring-iringan mobil tetapi kemudian diterbangkan keluar, tanpa menyebutkan tujuannya.

"Tim keamanannya memintanya pergi, dia tidak punya waktu untuk bersiap. Ia kemudian dievakuasi dengan helikopter ", kata sumber itu.

Sementara itu, Panglima militer Bangladesh Jenderal Waker Uz Zaman mengatakan dalam siaran kepada rakyat di televisi pemerintah Senin bahwa Hasina telah mengundurkan diri. Militer akan membentuk pemerintahan sementara.

3. Oposisi bebas

Mantan PM Bangladesh Khaleda Zia telah dibebaskan dari tahanan rumah. Ia bebas setelah bertahun-tahun ditahan oleh rezim Hasina.

"Dia sekarang dibebaskan", kata juru bicara Partai Nasional Bangladesh (BNP), A.K.M Wahiduzzaman, kepada AFP, sehari setelah perintah pembebasannya dikeluarkan menyusul pengambilalihan kekuasaan oleh militer.

4. Peraih Nobel mau jadi PM

Para pemimpin mahasiswa di Bangladesh pada hari Selasa menuntut pemenang Nobel, Muhammad Yunus, untuk memimpin pemerintahan sementara di negara itu. Pemimpin utama kelompok Mahasiswa Melawan Diskriminasi (SAD), Asif Mahmud, menyebut pihaknya percaya dengan kemampuan ekonom itu.

"Kami percaya kepada Dr. Yunus," tulis di akun Facebook resmi.

Dengan permintaan ini, Jenderal Waker diperkirakan akan bertemu dengan para pemimpin mahasiswa untuk mendengar tuntutan mereka agar pelopor keuangan mikro Muhammad Yunus memimpin pemerintahan.

"Negara ini telah banyak menderita, ekonomi telah terpukul, banyak orang telah terbunuh. Saatnya untuk menghentikan kekerasan. Saya berharap setelah pidato saya, situasinya akan membaik," kata Waker, mengenakan seragam militer.

Sementara itu, Yunus belum mengomentari permintaan mahasiswa tersebut. Namun dalam sebuah wawancara dengan The Print India, figur 84 tahun itu mengatakan Bangladesh telah menjadi 'negara yang diduduki' di bawah Hasina.

"Hari ini semua orang Bangladesh merasa terbebas," kata Yunus seperti dikutip media tersebut.

5. Polisi mogok kerja

Asosiasi polisi utama Bangladesh pada hari Selasa mengatakan para anggotanya akan melakukan pemogokan. Ini terjadi sehari setelah protes yang mereka coba hancurkan dengan kekuatan mematikan menggulingkan PM.

"Sampai keamanan setiap anggota polisi terjamin, kami akan melakukan pemogokan. Kami juga menyampaikan permintaan maaf atas tindakan polisi terhadap para pengunjuk rasa," tulis Asosiasi Polisi Bangladesh dalam sebuah pernyataan.

Polisi Bangladesh sendiri telah diterpa banyak pandangan negatif dari masyarakat karena caranya menangani demonstrasi massa. Meski begitu, sebagian besar dari mereka tetap loyal pada Hasina dan tetap melakukan tindakan keras kepada pengunjuk rasa.

"Para petugas kami telah dipaksa melepaskan tembakan. Kami (pun) telah dicap sebagai penjahat," tambah pernyataan itu.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Kuota PNS Bikin Panas 1 Negara, Mahasiswa Protes-Blokir Jalan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular