
Ambisi RI! Energi Hijau Mendominasi di 2045, Tembus 70%!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menyampaikan telah memasukkan transisi energi di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Adapun dalam RPJPN tersebut bauran energi baru dan terbarukan (EBT) ditargetkan mencapai 70%.
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati mengungkapkan bahwa permintaan energi listrik di kawasan industri dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Setidaknya dari periode 2013 hingga 2023, peningkatannya mencapai delapan kali lipat.
"Jadi 10 tahun itu meningkatnya 8 kali lipat kebutuhan captive power untuk daerah-daerah kawasan industri. Di dalam RPJPN sudah ada tahapan transisi energi untuk 20 tahun ke depan intinya tentu kita akan mendorong terus bauran EBT sekitar tahun 2045 kita ingin paling tidak 70% cukup ambisius," kata Vivi di Jakarta, Selasa (6/8/2024).
Oleh sebab itu, pemerintah juga akan memperhitungkan penggunaan sumber energi baru lainnya seperti hidrogen, etanol, energi baru lainnya seperti nuklir. Mengingat kebutuhan akan sumber energi di dalam negeri ke depannya akan terus meningkat di beberapa.
"Tentunya beberapa jaringan listrik yang saat ini melalui JETP juga sudah mulai diprioritaskan untuk mengalirkan berbagai potensi energi antar pulau tersebut," kata dia.
Selain berencana membangun jaringan listrik super grid yang menyambungkan listrik antar pulau, pemerintah juga berencana membangun jaringan listrik raksasa lintas negara yang menyambungkan antara Australia dan Asia.
"Ini sudah mulai banyak didiskusikan nah Bapak dan Ibu sekalian berbagai proses tersebut tentunya membawa dampak sosial ekonomi dan juga lingkungan, baik itu yang bersifat positif maupun juga yang bersifat negatif," ujarnya.
Adapun di dalam konteks sosial, pemerintah berharap dengan adanya program hilirisasi sumber daya alam dan transisi energi akan meningkatkan akses dan kualitas energi bagi masyarakat. Tak hanya itu, program tersebut diharapkan juga dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan juga lingkungan yang lebih bersih.
"Kemudian juga secara ekonomi pastinya green job dan dari sektor ekonomi baru misalnya satu studi kami menunjukkan kita bisa menciptakan sekitar 4,4 juta lapangan pekerjaan baru dan hijau baik itu EV maupun juga sektor bersih lainnya dan juga tentunya dampaknya terhadap polusi baik udara, air maupun tanah dan emisi," ujar Vivi.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Target Energi Hijau 23% di 2025 Sulit Digapai, Gap-nya Masih Tinggi