Siap-Siap Pertamina Bakal Ngolah Minyak Goreng Bekas Jadi BBM!

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
06 August 2024 17:10
Pekerja memasukkan minyak goreng curah kedalam jiregen minyak di toko agen minyak goreng curah di kawasan Cipete, Jakarta, 29/10. Di tengah mahalnya harga minyak goreng (migor) karena kenaikan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) hingga 35 persen, membuat industri sawit nasional untung besar. Minyak goreng curah di Jakarta mengalami kenaikan. Untuk satu jeriken ukuran 17 kg dijual dengan harga Rp299.000. Mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, Senin (25/10/2021), jenis minyak goreng yang mengalami lonjakan adalah minyak goreng kemasan bermerek 1, minyak goreng kemasan bermerek 2, serta minyak goreng curah. Di pasar tradisional kenaikan berkisar Rp 2 ribu sampai Rp 4 ribu per liternya. Harga minyak goreng naik serempak, baik curah maupun kemasan bermerek.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Minyak Goreng Curah (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) ternyata saat ini sedang mengembangkan produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berasal dari sumber minyak goreng bekas. Hal itu diungkapkan langsung oleh SVP Technology Innovation Pertamina Oki Muriza.

Oki mengatakan, setidaknya pengembangan BBM dari bahan minyak goreng bekas ini diprediksi bisa terlaksana pada akhir tahun 2024. "Kita juga yang sedang kita kejar adalah menjelang akhir tahun ini kita ingin menghasilkan sustainable efficient fuel. Dari apa? Dari minyak goreng bekas. Jadi minyak goreng bekas yang potentially memberikan penyumbatan di selokan air dan seterusnya," beber Oki kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Selasa (6/8/2024).

Menurut Oki, BBM dari sumber minyak bekas tersebut bisa menjadi BBM yang berkelanjutan dan efisien.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa minyak jelantah atau used cooking oil bisa dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar aviasi atau penerbangan.

Hal itu dijabarkan oleh Luhut dalam akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan. Dia mengatakan bahwa pemanfaatan minyak jelantah lumrah dilakukan seperti yang sudah dilakukan di Malaysia dan Singapura.

"Pernahkah terpikirkan bahwa minyak jelantah atau used cooking oil dapat menjadi bahan bakar untuk industri aviasi atau penerbangan? Hal ini ternyata sudah lumrah dilakukan di beberapa negara tetangga kita, seperti Malaysia dan Singapura," jelas Luhut, dalam akun Instagramnya, Rabu (29/5/2024).

Luhut juga mengungkapkan bahwa Indonesia sendiri memiliki potensi minyak jelantah yang melimpah bahkan disebut mencapai 1 juta liter per tahun. "Di mana 95 persennya diekspor ke beberapa negara," tambahnya.

Untuk menindaklanjuti potensi tersebut, Luhut mengatakan dirinya turun tangan untuk memimpin Rapat Rancangan Peta Jalan dan Rencana Aksi Nasional Pengembangan Industri Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia.

"Mengapa hal ini penting? Berdasarkan data IATA, Indonesia diprediksi akan menjadi pasar aviasi terbesar keempat di dunia dalam beberapa dekade ke depan. Dengan asumsi kebutuhan bahan bakar ini mencapai 7.500 ton liter hingga 2030," bebernya.

Adapun, dia juga menyebutkan jenis lain sumber bahan bakar aviasi yang dimanfaatkan dari minyak sawit telah berhasil dilakukan pengaplikasiannya.

"Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi sudah melakukan uji coba statis yang sukses dari SAF, untuk digunakan pada mesin jet CFM56-7B. Hal ini membuktikan bahwa produk mereka layak digunakan pada pesawat komersil," imbuhnya.

Dengan begitu, dia mengatakan bahwa pemanfaatan SAF dalam industri aviasi juga bisa menciptakan keuntungan hingga Rp 12 triliun per tahun. Selain itu juga menjadi pintu masuk investasi kilang baik dari pihak swasta maupun BUMN.

"Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah penciptaan nilai ekonomi melalui kapasitas produksi kilang-kilang biofuel Pertamina, diestimasikan bahwa penjualan SAF secara domestik dan ekspor dapat menciptakan keuntungan lebih dari Rp 12 triliun per tahunnya," tandasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Harga BBM Pertamina Hingga Singapura Jadi Negara 'Blue Zone'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular