Internasional

Investigasi Iran Beberkan Fakta Baru Pembunuhan Bos Hamas Haniyeh

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 05/08/2024 13:30 WIB
Foto: Warga Iran berkumpul untuk prosesi pemakaman pemimpin Hamas yang dibunuh, Ismail Haniyeh dan pengawalnya Wasim Abu Shaaban, di Teheran, Iran, 1 Agustus 2024. (Majid Asgaripour/WANA via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Muncul fakta baru dalam kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. Investigasi yang dilakukan Iran mengklaim bahwa pembunuhan Haniyeh bukan akibat alat peledak.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyebut Haniyeh tewas akibat dirudal "proyektil jarak pendek" yang menyebabkan "ledakan hebat" di luar wisma tempat ia menginap.

Dalam sebuah pernyataan, IRGC mengklaim sebuah pernyataan bahwa proyektil jarak pendek yang dilaporkan menewaskan Haniyeh memiliki hulu ledak sekitar tujuh kilogram, berdasarkan "investigasi dan penelitian yang dilakukan".


"Tindakan ini direncanakan dan dilaksanakan oleh rezim Zionis dengan dukungan pemerintah kriminal Amerika," kata IRGC, seperti dikjtip CNN International, Senin (5/8/2024).

IRGC juga menyebut Israel "akan secara tegas menerima tanggapan atas kejahatan ini," yang merupakan "hukuman berat" yang akan datang pada "waktu, tempat, dan cara yang tepat."

Sebelumnya informasi dari seorang sumber, yang mengetahui masalah tersebut, mengatakan bahwa Haniyeh tewas akibat alat peledak yang disembunyikan secara diam-diam di dalam wisma tersebut.

Sumber tersebut mengatakan bahwa sebuah bom disembunyikan sekitar dua bulan lalu di wisma tamu tempat Haniyeh diketahui menginap di Teheran, dan diledakkan dari jarak jauh begitu dia berada di dalam kamarnya di sana.

Menurut sumber tersebut, pejabat AS diberi pengarahan tentang operasi tersebut oleh pejabat Israel hanya setelah pembunuhan itu.

Pemerintah Iran dan Hamas mengatakan bahwa Israel melakukan pembunuhan tersebut. Israel sendiri tidak membenarkan atau membantah keterlibatannya.

Kematian pemimpin Hamas tersebut semakin meningkatkan ketegangan di saat yang sudah tidak menentu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik Israel dengan Hamas dan sekutunya dapat berkembang menjadi perang multi-front yang meluas di Timur Tengah.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Konflik Israel-Iran Memanas, Hizbullah Angkat Suara