Raksasa Minyak China Minat Gali 'Harta Karun' di Sulawesi

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
02 August 2024 18:25
INFOGRAFIS, Bernilai Rp 8.276 T!, “Harta Karun “ Incaran Jokowi
Foto: Infografis/ “Harta Karun “ Incaran Jokowi/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan saat ini pemerintah tengah menjalin kerja sama dengan perusahaan China terkait upaya peningkatan produksi migas. Salah satunya melalui kegiatan eksplorasi di Area Buton, Sulawesi.

Arifin menjelaskan dari lima fokus area eksplorasi yang ada di Indonesia Timur, terdapat satu area yakni Buton yang rencananya akan dikerjasamakan dengan perusahaan asal China yakni Petrochina. Sebab, area Buton memiliki potensi jenis hidrokarbon berat.

"Nah Buton ini indikasinya adalah hidrokarbon yang berat, jadi perlu teknologi untuk mengangkatnya karena berat, itu kental. Di sini ada perusahaan China yang berminat yaitu Petrochina," kata dia di Gedung Ditjen Migas, Jumat (8/2/2024).

Menurut Arifin, Petrochina memiliki pengalaman mumpuni dalam mengangkat minyak yang mempunyai karakteristik minyak berat. Oleh sebab itu, ia pun berharap kerja sama ini dapat berkontribusi pada peningkatan produksi minyak nasional.

Sebelumnya, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ariana Soemanto menjelaskan dari 5 fokus area eksplorasi tersebut terdapat dua area yaitu Area Buton dan Area Timor yang terdapat partisipasi perusahaan migas China yaitu Sinopec dan Petrochina.

"Dua area tersebut telah ditetapkan sebagai area joint study pada Juni 2024. Setelah nanti joint study selesai, selanjutnya penawaran langsung wilayah kerja migas (WK), penetapan pemenang WK dan eksplorasi migas," ungkap Ariana dikutip Selasa (30/7/2024).

Selain joint study area, Kementerian ESDM tahun ini juga telah melelang lima blok migas yang ditawarkan pada perhelatan Indonesia Petroleum Association (IPA) 2024 bulan Mei 2024 lalu. Dari perusahaan yang submit, terdapat juga partisipasi dari perusahaan China.

"Nanti pada waktunya akan diumumkan. Joint study dan lelang blok migas ini merupakan bagian dari strategi untuk penemuan cadangan migas," ujar Ariana.

Sedangkan terkait dengan peningkatan produksi, salah satu perusahaan China yaitu Sinopec sedang proses kerja sama dengan Pertamina untuk penerapan teknologi dan upaya peningkatan produksi pada lima kandidat lapangan migas Pertamina.

Opsi mekanismenya melalui Kerja Sama Operasi (KSO) model baru/modifikasi antara Pertamina dan Sinopec, yang berdasarkan evaluasi merupakan skema yang lebih cepat, fleksibel, dan tetap menarik.

Saat ini statusnya sedang proses izin pembukaan data migas, kemudian confidentiality agreement (CA) antara Pertamina-Sinopec. Selanjutnya pengiriman Tim Teknis Sinopec untuk studi ke 5 lapangan Pertamina dalam rangka menentukan pilihan lapangan dan teknologi yang akan diterapkan per lapangan.

"Hal tersebut sesuai arahan Bapak Menteri ESDM, bahwa Direktorat Jenderal Migas, SKK Migas dan Pertamina agar kolaborasi mendorong kerjasama dengan perusahaan China ini berjalan lebih cepat," tambahnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article HET MinyakKita Bakal Naik Rp15.000, Cek Harga Terkini di Pasar!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular