Ketimpangan Melebar Bikin Kelas Menengah Terpuruk, RI Dalam Bahaya?
Jakarta, CNBC Indonesia-Ekonom menilai ketimpangan ekonomi setelah pandemi Covid-19 di Indonesia semakin parah. Kelas menengah RI jadi korban yang paling terdampak
Ekonom Universitas Indonesia (UI) Ninasapti Triaswati mengatakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional mengkonfirmasi terjadinya perbedaan pertumbuhan pendapatan di masyarakat. Ketimpangan pendapatan itu membuat kelas kaya semakin kaya, sementara kelas menengah jatuh miskin.
"Periode terakhir 2019 sampai katakanlah 2022 kita dapat melihat pertumbuhan yang berbeda antara mereka yang kelompok atas yang terkaya dibandingkan kelompok menengah dan kelompok termiskin," kata Nina dikutip Kamis, (31/7/2024).
Nina mengatakan populasi di Indonesia secara sederhana dapat dibagi 3 kelompok, yaitu 40% golongan bawah, 40% golongan menengah dan 20% golongan atas. Dia mencatat kelompok kaya mengalami pertumbuhan pendapatan yang positif. Sementara kelompok menengah dan bawah berkurang pendapatannya.
"Kita lihat pertumbuhan yang 20% terkaya itu positif tinggi," ujarnya.
Nina mengatakan meskipun kelas bawah mengalami penurunan pendapatan, kelompok ini cukup beruntung karena mendapatkan banyak bantuan dari pemerintah. Dia bilang dengan kombinasi situasi ini, tinggal kelas menengah yang secara ekonomi mengalami kemerosotan.
"Itu yang mengkhawatirkan, tapi kita perlu meninjau kembali apa saja yang menyebabkan hal ini terjadi," kata dia.
Sebelumnya, kondisi kelas menengah yang tengah tertekan terekam dalam berbagai indikator perekonomian. Salah satunya adalah proporsi kelas menengah Indonesia yang tercatat menurun dari sebelum pandemi Covid-19.
Ekonom senior Chatib Basri menyebut sebelum pandemi, proporsi kelas menengah dari populasi Indonesia masih berjumlah 21%. Namun, setelah pandemi jumlah kelas menengah ini menciut menjadi 17%.
Di lain sisi, proporsi penduduk yang berada di kelas aspire middle class (AMC) atau calon kelas menengah dan kelompok rentan naik. Dia menduga berbagai tekanan ekonomi mengakibatkan sebagian kelas menengah turun ke kelas ekonomi di bawahnya ini.
Wakil Ketua Komite Tetap Kebijakan Fiskal & Publik Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anggana Bunawan sependapat mengenai kondisi kelas menengah yang tertekan. Dia berpendapat setelah pandemi ketimpangan ekonomi antara kelas menengah atas dan kelas menengah bawah semakin lebar.
"Banyak segmen masyarakat yang terdorong menjadi menengah ke bawah akibat adanya perubahan dari perilaku ekonomi kita, sekaligus juga ada industri yang melakukan shifting cukup cepat dari sebelumnya," kata dia.
Anggana mengatakan semua perubahan itu membuat pendapatan masyarakat secara umum juga berubah. Menurut dia, hal itu diperparah dengan beberapa pekerjaan yang hilang, namun tidak diimbangi dengan tersedianya sektor baru di lapangan kerja.
"Hal ini juga memperparah semakin meningkatnya tren angka kemiskinan di Indonesia yang juga sebetulnya belum tentu semuanya tercatat," kata dia. "Jadi saat ini gap-nya makin lebar," kata dia melanjutkan.
(rsa/mij)