Internasional

5 Update Perang Timur Tengah: Israel Vs Hizbullah-Turki, AS 'Panik'

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
30 July 2024 22:00
Warga menolong anak-anak yang terluka beberapa saat setelah serangan roket Hizbullah di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, Sabtu (27/7/2024). (AP Photo/Hassan Shams)
Foto: Warga menolong anak-anak yang terluka beberapa saat setelah serangan roket Hizbullah di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, Sabtu (27/7/2024). (AP Photo/Hassan Shams)
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel masih melakukan serangan di wilayah Palestina, terutama di Khan Younis. Ratusan orang dilaporkan terluka dan puluhan hilang.

Selain di Gaza, pasukan Israel juga bersitegang dengan kelompok Hizbullah hingga Turki.

Berikut update perang Israel di Gaza dan mulai melebar ke wilayah negara lain, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Selasa (30/7/2024).

Tentara Israel Bunuh 255 orang di Khan Younis

Sebuah pernyataan di Telegram mengatakan sekitar 300 orang terluka dan 31 orang hilang dalam "pembantaian mengerikan" selama sembilan hari yang dilakukan Israel di timur Khan Younis, kota terbesar kedua di Gaza.

Menurut kantor berita di Gaza yang dikutip Al Jazeera, sebanyak 31 rumah berpenghuni dibom oleh militer Israel saat penghuninya berada di dalam. Mereka menambahkan total 320 rumah dan bangunan tempat tinggal terkena serangan.

Menurut laporan media tersebut, tentara menghalangi operasi untuk menjangkau puluhan orang yang terluka selama serangan itu.

"Kami mengutuk dengan sekeras-kerasnya pembantaian mengerikan oleh pendudukan Israel terhadap warga sipil dan orang-orang terlantar di timur provinsi Khan Younis," kata kantor tersebut.

Mereka juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mendesak Israel menghentikan "kejahatan genosida" di Gaza.

Jumlah Korban Tewas di Gaza

Kementerian Kesehatan Gaza merilis data di mana setidaknya 39.400 warga Palestina telah tewas dan 90.996 lainnya terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Dalam sebuah pernyataan, mereka menyebut setidaknya 37 warga Palestina tewas dalam satu hari terakhir saja dan 73 lainnya terluka.

Angka yang mengerikan itu kemungkinan jauh lebih tinggi dengan ribuan mayat diyakini terkubur di tanah kosong yang luas akibat pemboman Israel yang tiada henti selama hampir 10 bulan.

Israel Klaim Bunuh Pejuang Hizbullah

Militer Israel mengklaim bahwa setidaknya satu pejuang Hizbullah tewas dalam serangan Israel di tujuh wilayah berbeda di Lebanon selatan.

Dikatakan bahwa pesawat, jet tempur, dan artileri Israel telah menyerang sekitar 10 target Hizbullah di sana sejak kemarin malam.

Pejuang itu tewas di Beit Lif, sebuah desa di provinsi Nabatieh, Lebanon, menurut pengumuman militer di X, seraya menambahkan bahwa sebuah gudang dan peluncur roket termasuk di antara target lain yang hancur.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa Hizbullah mengumumkan tewasnya pejuangnya yang berusia 29 tahun dari Beit Lif, Hassan Hussein Malik.

Panas Hizbullah Vs Israel

Kekhawatiran munculnya perang regional kembali meningkat setelah sebuah proyektil jatuh di lapangan sepak bola di komunitas Druze di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Insiden ini menewaskan 12 anak-anak dan orang muda serta melukai 30 lainnya.

Hizbullah dengan tegas membantah bertanggung jawab atas proyektil tersebut, tetapi Israel menyalahkan kelompok Lebanon atas serangan mematikan tersebut.

Pada Minggu, Israel mengatakan bahwa mereka menargetkan beberapa lokasi Hizbullah di seluruh Lebanon dan mengatakan kelompok bersenjata itu telah melewati "garis merah" dan akan "membayar harga yang mahal".

Sementara suku Druze yang tinggal di sekitaran Dataran Tinggi Golan menolak hasutan Israel untuk membalas serangan roket kelompok Hizbullah Lebanon tersebut.

Penolakan ini disampaikan setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi kota Druze Arab di wilayah tersebut pada Senin (29/7/2024).

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah kunjungannya, para pemimpin awam dan agama Druze mengatakan masyarakat menolak "upaya untuk mengeksploitasi nama Majdal Shams sebagai platform politik dengan mengorbankan darah anak-anak kita".

Menyadari bahwa kepercayaan Druze "melarang pembunuhan dan balas dendam dalam bentuk apa pun", para pemimpin komunitas mengatakan "kami menolak pertumpahan setetes darah pun dengan dalih membalas dendam atas anak-anak kami," seperti dikutip AFP pada Selasa (30/7/2024).

Akibat insiden ini, Hizbullah dilaporkan telah mengevakuasi warga. Ini khususnya di beberapa posisi di Lebanon selatan dan Timur.

Beberapa maskapai penerbangan juga disebut menangguhkan penerbangan ke dan dari Lebanon, seperti Air France dan Lufthansa. Seorang pelancong Suriah-Jerman di bandara Beirut mengatakan telah berupaya mencari penerbangan baru tetapi semuanya sudah penuh atau dibatalkan.

Sementara itu, AS tengah memimpin upaya diplomatik untuk mencegah Tel Aviv menyerang ibu kota Lebanon, Beirut, atau infrastruktur sipil utama sebagai tanggapan terhadap serangan roket mematikan di Dataran Tinggi Golan.

Turki-Israel Kembali Memanas

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkn pernyataan keras ke Israel. Mengutip Al-Jazeera pada Selasa (30/7/2024), ia menyampaikan usulan mengintervensi pendudukan yang dilakukan Israel di tanah Palestina dengan mengirimkan pasukan.

Pernyataan ini ditegaskan Erdogan di hadapan massa partainya, Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) pada Minggu.

"Kita harus sangat kuat agar Israel tidak dapat melakukan hal-hal konyol ini kepada Palestina," tegasnya.

"Sama seperti kita memasuki Karabakh, sama seperti kita memasuki Libya, kita dapat melakukan sesuatu yang serupa kepada mereka," tambahnya.

Perlu diketahui Erdogan secara konsisten mengeluarkan retorika yang kuat selama perang 10 bulan Israel di Gaza. Selain pernyataan, Turki juga melakukan sejumlah tindakan "sanksi" ke Tel Aviv.

Pada April, Turki membatasi beberapa ekspor ke Israel. Pada Mei, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel sepenuhnya.

Israel sendiri mengatakan akan membatalkan perjanjian perdagangan bebas negara itu dengan Turki sebagai balasan. Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengisyaratkan bahwa tindakan tersebut dapat dibatalkan bila Erdogan digantikan oleh seorang pemimpin yang ia sebut "waras dan tidak membenci Israel".


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gerbang Perang Baru Arab Terbuka, Israel Bombardir Negara Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular