Internasional

Kim Jong Un Obesitas, Korut Sibuk Cari Obat Darah Tinggi dan Diabetes

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Selasa, 30/07/2024 15:25 WIB
Foto: AFP/STR

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan mengalami kenaikan berat badan dan tampaknya memiliki masalah kesehatan yang terkait dengan obesitas, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.

Melansir Associated Press, organisasi mata-mata utama Korea Selatan, Badan Intelijen Nasional (NIS), mengatakan saat ini para pejabat Kim tengah mencari obat-obatan baru di luar negeri untuk mengobatinya. Hal ini disampaikan NIS dalam sebuah pengarahan kepada anggota parlemen pada Senin (29/7/2024).

Lee Seong Kweun, salah satu anggota parlemen yang mengikuti pengarahan NIS, menyebut menyebut Kim diperkirakan berat badannya sekitar 140 kilogram (308 pon) lagi dan berada dalam kelompok berisiko tinggi untuk penyakit jantung.


Ia menyebut Kim telah menunjukkan gejala tekanan darah tinggi dan diabetes sejak awal usia 30-an. Anggota parlemen lainnya, Park Sunwon, mengatakan NIS yakin obesitas Kim terkait dengan kebiasaan minum, merokok, dan stresnya.

Lee dan Park mengutip NIS yang mengatakan bahwa mereka memperoleh informasi intelijen bahwa pejabat Korea Utara telah mencoba mendapatkan obat-obatan baru dari luar negeri untuk tekanan darah tinggi dan diabetes yang diduga diderita Kim.

Kim yang berusia 40 tahun, yang dikenal sebagai peminum berat dan perokok, berasal dari keluarga dengan riwayat masalah jantung. Baik ayah maupun kakeknya, yang memerintah Korea Utara sebelum ia mewarisi kekuasaan pada tahun 2011, meninggal karena masalah jantung.

Beberapa pengamat mengatakan Kim, yang tingginya sekitar 170 sentimeter (5 kaki, 7 inci) dan sebelumnya beratnya 140 kilogram (308 pon), tampaknya telah kehilangan banyak berat badan pada tahun 2021, kemungkinan karena mengubah pola makannya. Namun, rekaman media pemerintah baru-baru ini menunjukkan bahwa ia telah mendapatkan kembali berat badannya.

Korea Utara adalah salah satu negara paling tertutup di dunia, dan hampir tidak ada cara bagi orang luar untuk mengetahui kondisi kesehatan Kim secara pasti. NIS juga memiliki catatan yang tidak konsisten dalam mengonfirmasi perkembangan di Korea Utara.

Sementara kesehatan Kim menjadi pusat perhatian di luar Korea Utara karena ia belum secara resmi menunjuk pengganti yang akan bertanggung jawab atas persenjataan nuklir negara jika ia tidak berdaya.

NIS dalam pengarahannya pada Senin mempertahankan penilaiannya bahwa putri praremaja Kim, yang dilaporkan bernama Kim Ju Ae, memperkuat kemungkinan statusnya sebagai pewaris ayahnya. Namun, NIS mengatakan tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa ia dapat digantikan oleh salah satu saudara kandungnya karena ia belum secara resmi ditunjuk sebagai penerus ayahnya.

NIS memberi tahu para anggota parlemen bahwa setidaknya 60% aktivitas publik Kim Ju Ae melibatkan menghadiri acara militer bersama ayahnya.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Korut Respons Serangan AS - Perbedaan Orang Kaya & Miskin