
Potensi Hujan Tinggi di IKN, Operasi Modifikasi Cuaca Dilakukan 24 Jam

Jakarta, CNBC Indonesia - Modifikasi cuaca terus dilakukan di wilayah pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Hal itu dilakukan untuk mendukung kelancaran proses konstruksi IKN.
"Sekarang masih dengan teknologi modifikasi cuaca. 24 jam, 4 pesawat, di Balikpapan dan Samarinda. Jalan terus," kata Plt. Kepala Otoritas IKN Basuki Hadimuljono dalam video yang ditayangkan akun Youtube Sekretariat Presiden, dikutip Selasa (30/7/2024).
"Dengan BMKG, dengan Pak Seto, Deputi BMKG, ahlinya. Mereka bekerja 24 jam, malam pun mereka terbang. Mendung-mendung begini nggak hujan," tambahnya.
Dia menegaskan, proses pengerjaan konstruksi di IKN masih terus dilakukan. Bahkan, imbuh Basuki, meski ada hujan, pengerjaan terus berjalan.
"Masih bisa (kerja). Gebyur-gebyur gitu masih bisa kerja," kata Basuki.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menambahkan, dalam 2 minggu terakhir juga tidak ada hujan di wilayah IKN.
"Sekarang ini 2 minggu nggak hujan, Alhamdulilah. Jadi agak cepat," kata Budi.
BMKG Ungkap IKN Berpotensi Tinggi Dilanda Hujan
Terpisah, Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto mengungkapkan hasil pantauan BMKG, memuat Prediksi Pertumbuhan Awan Hujan Wilayah Kalimantan Timur, periode 30 Juli-6 Agustus 2024.
Disebutkan, pada periode 30 Juli sampai 6 Agustus 2024, potensi pertumbuhan awan di wilayah IKN didominasi potensi tinggi, di atas 70%. Kecuali tanggal 1 Agustus 2-24 yang didominasi potensi sedang (50-70%).
Menurut BMKG, kondisi tersebut menunjukkan peluang terjadinya hujan di wilayah IKN yang masih cukup tinggi.
Karena itu, Seto membenarkan, Operasi Modifikasi Cuaca masih perlu dilakukan, selama 24 jam.
"Iya," jawab Seto lewat pesan singkat kepada CNBC Indonesia.
![]() BMKG Gencarkan Pelaksanaan OMC Kawal Pembangunan Ibu Kota Nusantara. (Dok. BMKG) |
Potensi Hujan Lebat di Kalimantan Timur
Terpisah, BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia akan dilanda hujan lebat, termasuk di Kalimantan Timur. Prakiraan itu berlaku untuk 26 Juli sampai 1 Agustus 2024. Kondisi itu dapat terjadi meski secara umum Indonesia saat ini tengah berada di puncak musim kemarau.
"Sejumlah wilayah berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang hingga awal Agustus mendatang," kata Deputi bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan di situs resmi, dikutip Senin (29/7/2024).
Dia menyebutkan, dalam sepekan ke depan, terdapat peningkatan potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia, khususnya Tengah hingga Timur.
"Mulai dari Aceh, Sumatra Utara, Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, Papua Selatan," papar Guswanto.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setara Menteri, Basuki Hadimuljono Pimpin Otorita IKN
