Internasional

Darurat Ancaman Perang Arab, AS Cs Minta Warga Tinggalkan Lebanon

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Selasa, 30/07/2024 13:35 WIB
Foto: Israel dan Hizbullah saling baku tembak di perbatasan Lebanon di tengah kekhawatiran akan meluasnya perang di Gaza. (REUTERS/Amir Cohen)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Inggris, Jerman, Prancis, dan Amerika Serikat (AS) resmi mengeluarkan peringatan perjalanan yang meminta warga negara mereka untuk meninggalkan Lebanon atau menghindari perjalanan ke sana.

Peringatan tersebut muncul pasca serangan roket mematikan di Dataran Tinggi Golan antara Lebanon dan Israel.

Menteri luar negeri Inggris David Lammy mengatakan bahwa peristiwa tersebut "berlangsung cepat" dan bahwa warga negara Inggris disarankan "untuk meninggalkan Lebanon dan tidak bepergian ke negara tersebut."


Dalam panduan perjalanannya, Kantor Luar Negeri Inggris memperingatkan bahwa peristiwa di wilayah tersebut dapat meningkat dengan "sedikit peringatan" dan menyebabkan rute komersial keluar dari Lebanon terganggu parah.

"Jangan mengandalkan FCDO [Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan] untuk dapat mengevakuasi Anda dalam keadaan darurat," tambahnya, seperti dikutip The Guardian, Selasa (30/7/2024).

Rena Bitter, asisten sekretaris untuk urusan konsuler di kedutaan AS di Beirut menggunakan video di media sosial X untuk memberi tahu warga Amerika di Lebanon untuk "membuat rencana tindakan krisis dan pergi sebelum krisis dimulai".

Beberapa penerbangan ke dan dari bandara internasional Beirut telah dibatalkan minggu ini. Maskapai penerbangan nasional Yordania, Royal Jordanian, menjadi yang terakhir terbang pada Senin dan menangguhkan penerbangan setidaknya hingga Selasa.

Washington sendiri disebut telah mencegah perang besar-besaran antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran setelah serangan terhadap Golan yang diduduki Israel menewaskan 12 pemuda pada akhir pekan. Israel dan AS menyalahkan Hizbullah atas serangan roket tersebut, meskipun kelompok itu telah membantah bertanggung jawab.

AS dilaporkan telah memfokuskan diplomasi berkecepatan tinggi untuk membatasi respons Israel dengan mendesaknya agar tidak menargetkan Beirut yang berpenduduk padat, pinggiran selatan kota yang menjadi jantung Hizbullah, atau infrastruktur utama seperti bandara dan jembatan.

Wakil juru bicara parlemen Lebanon Elias Bou Saab, yang mengatakan bahwa ia telah menghubungi mediator AS sejak serangan Golan Sabtu. Ia mengatakan kepada Reuters bahwa Israel dapat menghindari ancaman eskalasi besar dengan menyelamatkan ibu kota dan sekitarnya.

"Jika mereka menghindari warga sipil dan menghindari Beirut dan daerah pinggirannya, maka serangan mereka dapat diperhitungkan dengan baik," katanya.

Seorang juru bicara dewan keamanan nasional mengatakan bahwa Joe Biden dan Benjamin Netanyahu tidak berbicara sejak serangan roket tersebut tetapi menekankan bahwa pejabat AS telah melakukan kontak rutin dengan pejabat Lebanon dan Israel sejak serangan tersebut.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Konflik Israel-Iran Memanas, Hizbullah Angkat Suara