Bukan Migas & Batu Bara, Ini Proyek Andalan Baru RI Demi Tekan Polusi

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 29/07/2024 16:40 WIB
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus berupaya menggenjot pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. Salah satunya melalui program hilirisasi nikel yang merupakan bahan baku utama pembuatan baterai.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai melalui proyek baterai diharapkan dapat membantu program dekarbonisasi Indonesia.

Menurut Luhut, saat ini pemerintah berfokus pada transformasi ekonomi melalui industrialisasi hijau, hilirisasi sumber daya alam, dan pembuatan produk ramah lingkungan.


Adapun, dengan pangsa pasar yang dominan dalam produksi nikel dan sumber daya mineral penting lainnya yang signifikan, sangat penting bagi Indonesia untuk membangun eksistensi yang kuat dalam industri baterai.

"Melalui upaya ini, kita akan mendekarbonisasi negara kita, memberikan solusi transisi energi kepada dunia, dan meningkatkan kemakmuran rakyat kita," kata Luhut dalam acara International Battery Summit di Jakarta, Senin (29/7/2024).

Selain itu, program hilirisasi juga dapat menjadi alat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan mengatasi perubahan iklim. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa proses industrialisasi ini dapat dijalankan dengan penerapan prinsip-prinsip ESG, baik dalam operasi pertambangan maupun peleburan.

"Pemerintah Indonesia akan terus mendorong para pelaku usaha untuk meningkatkan standar keberlanjutan agar aspek ESG dapat terpenuhi dan barang-barang produksi Indonesia dapat lebih kompetitif di pasar global," kata dia.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Ketiban Investasi Raksasa Rp 100 Triliun, Masuk di November