Breaking News: Realisasi Investasi RI Naik 22% di Q2, Jadi Rp428 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi kuartal II-2024 mencapai Rp 428,4 triliun. Realisasi ini naik 22,5% secara tahunan (yoy) dan naik 6,7% secara kuartalan (qoq).
Dengan realisasi ini, BKPM mengungkapkan penyerapan tenaga kerja mencapai 677.633 orang. Secara rinci, dari realisasi Rp 428,4 triliun, sebanyak 50,7% atau Ro 217,3 triliun merupakan penyertaan modal asing (PMA) dan sisanya 49,3% atau Rp 211,1 triliun adalah penyertaan modal dalam negeri (PMDN).
Pada kuartal II-2024 ini, PMA naik 16,6% secara tahunan dan naik 6,3% secara kuartalan. Demikian pula PMDN, pencapaiannya meningkat 29,1% secara tahunan dan naik 7,1% secara kuartalan.
Jika dilihat dari geografis, sebanyak Rp 215,2 triliun atau 50,2% investasi pada kuartal II ini mengalir ke luar Jawa. Sisanya, Rp 213,2 triliun atau 49,8% masuk ke pulau Jawa.
PMDN pada kuartal II masih didominasi oleh sektor pertambangan dan transportasi, gudang dan telekomunikasi yang masing-masing mencapai Rp 32,1 triliun (15,2%) dan Rp 29,6 triliun (14%). Posisi ketiga adalah perumahan, kawasan industri dan perkantoran dengan realisasi Rp 21,4 triliun (10,2%).
Kemudian, PMA didominasi oleh industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar US$ 4,4 miliar (30,3%) dan jasa lainnya sebesar US$ 1 miliar atau 7%. Lalu, posisi ketiga terbesar adalah pertambangan US$ 900 juta (6,2%).
Secara lokasi, PMDN terbanyak mengalir ke DKI Jakarta dan Jawa Barat dengan perolehan masing-masing Rp 34,1 triliun dan Rp 25,6 triliun. Posisi selanjutnya disusul oleh Jawa Timur dan Riau yang mencapai masing-masing Rp 24,1 triliun dan Rp 21,8 triliun. Terakhir adalah Nusa Tenggara Barat dengan realisasi investasi Rp 15,2 triliun.
Lebih lanjut, PMA tercatat masuk terbanyak ke Jawa Barat sebesar US$ 2,5 miliar dan Sulawesi Tengah US$ 2,1 miliar. Posisi ketiga dan keempat adalah DKI Jakarta dan Maluku yang mencapai masing-masing US$ 1,8 miliar dan US$ 1, 7 miliar. Sementara itu posisi kelima adalah Banteng dengan US$ 1,3 miliar.
Dari sisi negara asal investasi, Singapura masih berada di posisi pertama dengan US$ 4,6 miliar pada kuartal II-2024. Posisi kedua adalah China dengan US$ 2 miliar dan diikuti oleh HongKong sebesar US$ 1,9 miliar.
(haa/haa)