
Berpeci-Berkerudung, 'Laut' Manusia di Makam Korban Roket Golan Israel
Ribuan orang di upacara pemakaman 12 anak-remaja yang tewas akibat serangan roket di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golam, yang dianeksasi Israel.

Ribuan pelayat menghadiri upacara pemakaman pada hari Minggu untuk 12 anak-anak dan remaja yang tewas akibat serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, Majdal Shams, Minggu (28/7/2024). Wilayah ini awalnya merupakan wilayah Suriah, namun dianeksasi ilegal Israel tahun 1967. (REUTERS/Ammar Awad)

Nampak kerumunan pelayat yang mengenakan penutup kepala tradisional Druze putih dan merah, mengelilingi peti jenazah saat dibawa melalui desa. Beberapa wanita menggenakan kerudung putih. Beberapa perempuan terlihat seperti memakai kerudung dan hijab. (REUTERS/Ammar Awad)

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan ada indikasi bahwa roket yang menghantam lapangan olahraga tempat anak-anak bermain sepak bola ditembakkan oleh Hizbullah dan mengatakan Washington mendukung hak Israel untuk membela diri. (REUTERS/Ammar Awad)

Namun, ia mengatakan AS tidak menginginkan eskalasi konflik lebih lanjut, yang telah menyaksikan serangan udara dan baku tembak setiap hari antara militer Israel dan pejuang Hizbullah di Lebanon selatan. (REUTERS/Ammar Awad)

Sementara Hizbullah membantah bertanggung jawab atas serangan yang paling mematikan di Israel atau wilayah yang dianeksasi Israel. Iran juga memberi peringatan ke Israel agar tak melebarkan perang. (REUTERS/Ammar Awad)

Namun Israel mengatakan roket itu ditembakkan dari daerah utara desa Chebaa di Lebanon selatan, menyalahkan kelompok yang didukung Iran dan mengatakan Hizbullah "bertanggung jawab penuh". (REUTERS/Ammar Awad)

Tetapi belum jelas apakah anak-anak dan remaja yang tewas dalam serangan itu adalah warga negara Israel. Namun pemerintah Israel telah bersumpah akan membalas serangan itu. Dalam pemberitaan lain dilaporkan bahwa warga Deuz sempat mengusir menteri Israel, menyebut mereka tak mau terseret konflik. (REUTERS/Ammar Awad)