
Brasil Catat Kematian Pertama di Dunia akibat Virus Oropouche

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan Brasil menyebut negaranya telah mencatat kematian pertama di dunia akibat virus Oropouche. Kabar ini disampaikan setelah dua wanita meninggal karena penyakit yang disebarkan oleh lalat dan nyamuk yang terinfeksi.
"Para wanita dari negara bagian Bahia di timur laut Brasil itu berusia di bawah 30 tahun, tanpa penyakit penyerta, tetapi memiliki tanda dan gejala yang mirip dengan kasus demam berdarah yang parah," kata Kemenkes Brasil dalam sebuah pernyataan dikutip AFP, Jumat (26/7/204).
Kementerian kesehatan Brasil mengatakan ada 7.236 kasus infeksi Oropouche yang tercatat pada tahun 2024. Mayoritas dilaporkan dari negara bagian Amazonas dan Rondonia.
Situs web Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) menyatakan saat ini ada wabah Oropouche yang diketahui di beberapa bagian Bolivia, Brasil, Kolombia, Kuba, dan Peru. Menurut CDC, gejala infeksi virus Oropouche biasanya mulai empat hingga delapan hari setelah digigit.
Gejalanya biasanya berlangsung selama tiga hingga enam hari. Di mana tanda-tanda penderita mirip dengan demam berdarah, seperti demam, nyeri otot, sendi kaku, sakit kepala, muntah, mual, menggigil, atau kepekaan terhadap cahaya.
Kasus yang parah dapat mengakibatkan komplikasi yang mengancam jiwa seperti meningitis. Oropouche pertama kali diisolasi di Brasil pada tahun 1960.
Sebagian besar kasus telah dilaporkan di wilayah Amazon Brasil, tetapi wabah dan kasus terisolasi telah dilaporkan di tempat lain di Amerika Latin.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Banjir Brasil, 10 Orang Tewas & 3400 Warga Mengungsi