Bappenas: Anggaran Makan Gratis Ideal Rp15.000-20.000

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
26 July 2024 12:45
Menu Makan Gratis Gibran. (Detik.com)
Foto: Menu Makan Gratis Gibran. (Detik.com)

Jakarta, CNBC Indonesia-Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menghitung anggaran ideal untuk setiap anak dalam program Makan Bergizi Gratis yang akan dilaksanakan presiden terpilih Prabowo Subianto. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas Amich Alhumami mengatakan anggaran ideal itu adalah Rp 15.000-Rp 20.000 per anak.

"Ya, kami sudah menghitung secara keseluruhan termasuk soal kebutuhan anggaran per anak," kata Amich dalam program Squawk Box CNBC Indonesia, Jumat, (26/7/2024)

Amich mengatakan angka tersebut diambil dari pelaksanaan program serupa di sejumlah negara. Apabila dikonversi ke rupiah, maka rentang anggaran untuk makan gratis di sejumlah negara itu berkisar di angka Rp 15.000-Rp 20.000 per anak

Menurutnya, anggaran untuk setiap anak itu juga harus disesuaikan berdasarkan umur dan jenjang pendidikan. Sebab, setiap tahap tumbuh kembang anak membutuhkan asupan gizi yang berbeda-beda.

"Itu kalau dikonversi antara Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu, itu angka normal," kata dia.

Amich mengatakan patokan harga itu kemudian juga sudah dianalisis menggunakan standar kecukupan gizi yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan. Standar Kemenkes, kata dia, setiap makanan harus mengandung kecukupan gizi, seperti protein, serat dan vitamin.

"Seperti aneka macam daging-dagingan, daging sapi kah, ayam atau telur, sayur-sayuran, kandungan kalorinya berapa. Itu sudah disusun sedemikian bagus," kata dia.

Amich menganggap program makan bergizi gratis amat strategis dan penting untuk dilakukan. Dia mengatakan di sejumlah negara, keberadaan makan gratis berhasil meningkatkan minat anak untuk hadir ke sekolah.

Anak-anak yang mendapatkan gizi cukup, kata dia, juga meningkatkan kesiapan anak dalam menempuh pembelajaran di kelas. "Dan juga memperkuat konsentrasi, fokus, mengikuti dan menyimak pembelajaran dari guru," katanya.


(rsa/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article APBN Tekor Lebih Besar di 2025, Begini Penjelasannya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular