Jepang Tiba-Tiba Evakuasi Ribuan Orang, Shinkansen Setop Operasi
Jakarta, CNBC Indonesia - Jepang tiba-tiba melakukan evakuasi ribuan orang di wilayah utara, Jumat (26/7/2024). Ini terjadi akibat hujan lebat yang memecahkan rekor membuat sungai meluap dan menghanyutkan jembatan serta mobil.
Badan Meteorologi Jepang (JIMA) mengatakan hujan terbanyak jatuh dalam 24 jam di Prefektur Yamagata. Kota Shinjo di prefektur itu mencatat 389 milimeter (15 inci) dan sementara Sakata 289 milimeter.
Hal sama juga terjadi di Prefektur Akita di pulau utama Honshu. Setidaknya satu orang tewas sementara empat orang hilang.
Mereka yang hilang antara lain warga ibu kota prefektur, Kota Akita, berusia 86 tahun dan seorang pria di kota Yuzawa berusia 60 tahun. Aparat setempat tengah berupaya mencari para korban.
Shinkansen Setop Operasi
Rekaman menunjukkan air berwarna coklat deras menyapu beberapa kendaraan termasuk mobil polisi. Badan penanggulangan bencana setempat mengeluarkan imbauan evakuasi ke 200.000 orang.
"Setidaknya 4.000 orang dievakuasi ke tempat penampungan," penyiar publik NHK melaporkan.
Di sisi lain, hujan deras membuat 3.060 rumah warga tanpa listrik. Sementara 1.100 rumah terputus dari air bersih.
"Beberapa jalan tol ditutup di daerah tersebut. Sedangkan kereta cepat Shinkansen menghentikan operasinya," kata juru bicara pemerintah Yoshimasa Hayashi mengatakan kepada wartawan.
Sementara itu, militer dikirim ke Yamagata untuk bergabung dengan kegiatan penyelamatan yang dilakukan oleh polisi dan petugas pemadam kebakaran. JMA memperkirakan hujan 100 hingga 200 milimeter per hari akan terus berlanjut selama tiga hari ke depan.
(sef/sef)