Tak Cuma Tanah Abang! Isu Razia Impor Juga Bikin Toko Ecommerce Tutup?

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Kamis, 25/07/2024 14:15 WIB
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Media sosial kembali dihebohkan dengan isu razia barang impor ilegal. Jika sebelumnya banyak beredar video pedagang di pusat grosir Tanah Abang hingga ITC Mangga Dua yang kocar-kacir panik tutup toko siang bolong gegara isu razia, kini dikabarkan toko-toko ecommerce banyak yang tutup gegara isu razia impor ilegal.

Hal itu terungkap dari video unggahan akun media sosial TikTok milik kenyorindra1. Dalam video yang diunggah sekitar 1 pekan lalu itu disebutkan ramai toko-toko di TikTok Shop serentak libur. Diduga, para pedagang tersebut ketakutan barang dagangannya terkena razia.

"A breaking news, toko-toko di TikTok hari ini serentak libur. Yang jualan produk-produk dicurigai impornya ilegal. Coba anda cek notifikasi, apakah produk Anda sudah tidak tersedia, atau dicek ke tokonya ternyata tokonya lagi libur. Dan saya curiga ini memang produk ilegal. Kalau anda punya masalah yang sama, tolong diinfo di kolom komentar ya, apakah banyak toko-toko yang libur? toko yang biasa jual barang murah ya. Tapi kalau toko official mah sekarang lagi kebanjiran orderan," ucap KenYorindra dalam unggahan videonya, seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (25/7/2024).


Terpantau, unggahan itu telah dilihat sebanyak 2,4 juta kali, mendapat suka sebanyak 55,4 ribu kali, 1.930-an komentar, dan di-share sebanyak 5.679 kali.

Bio akun kenyorindra1 dideskripsikan sebagai reviewer barang-barang murah rekomendasi.

Foto: Sebuah akun tiktok @kenyorindra1 mengunggah video mengenai toko toko di tiktoi serentak libur. (Tangkapan Layar Tiktok @kenyorindra1)
Sebuah akun tiktok @kenyorindra1 mengunggah video mengenai toko toko di tiktoi serentak libur. (Tangkapan Layar Tiktok @kenyorindra1)

Toko TikTok Shop Dikabarkan Tutup, Kemendag Ucap Terima Kasih

Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Moga Simatupang justru mengaku senang, lantaran masyarakat saat ini sudah mulai mendukung kebijakan pemerintah dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif.

"Berarti semua elemen masyarakat sudah mulai mendukung kebijakan pemerintah, dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif. Kami mengucapkan terima kasih, dan semoga dukungan ini akan terus berlanjut, sehingga cita-cita menuju Indonesia Emas tahun 2045 dapat tercapai," kata Moga kepada CNBC Indonesia.

Menurut dia, dengan adanya dukungan dari seluruh elemen masyarakat, maka industri dalam negeri bisa terus tumbuh dan penerimaan negara dari berbagai sektor dapat berjalan baik demi mendukung pembangunan di berbagai sektor.

"(Dengan begitu) pemerintah juga bisa memberikan bantuan kepada rakyat yang kurang mampu, baik di bidang pendidikan, pangan, dan bidang-bidang lainnya," cetusnya.

Foto: Barang impor yang dijual dalam e-commerce. (Tangkapan Layar Lazada)
Barang impor yang dijual dalam e-commerce. (Tangkapan Layar Lazada)

Nama Produk Tak Muncul di Cek BPOM dan Ecommerce

CNBC Indonesia mencoba membuktikan pernyataan KenYorindra tersebut di platform belanja online bukan TikTok Shop. Hasil pencarian untuk merek produk tertentu, juga dengan menggunakan kata kunci "baju China murah" memang tidak memberikan hasil. 

Salah satunya produk kosmetik asal China. Padahal, produk ini disebut sebagai salah satu juara produk kosmetik asal China yang merajai pasar Indonesia.

CNBC lalu mencoba mencari nama kosmetik China itu di situs Cek BPOM, hasil pencarian ternyata kosong. Berbeda ketika menggunakan kata kunci merek lain, Cek BPOM lalu menampilkan nama beberapa produk yang sudah terdaftar.

Foto: BPOM Search Tutorial. (Dok. Cek BPOM)
BPOM Search Tutorial. (Dok. Cek BPOM)

Foto: BPOM Search Tutorial. (Dok. Cek BPOM)
BPOM Search Tutorial. (Dok. Cek BPOM)

Sementara itu, untuk pencarian produk lain, beberapa produk kini terlihat dilabeli "beli lokal". 

Foto: Barang impor yang dijual dalam e-commerce. (Tangkapan Layar Lazada)
Barang impor yang dijual dalam e-commerce. (Tangkapan Layar Lazada)




(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: DJP Tegaskan Pemungutan PPH di E-Commerce Bukan Pajak Baru