
Bos Pertamina Ungkap Jurus Cegah Subsidi BBM Solar Makin Bengkak

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), mengungkapkan bahwa perusahaan terus berupaya menahan lonjakan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengatakan, dengan program digitalisasi sistem pembelian BBM bersubsidi, khususnya jenis Solar subsidi, maka ini mampu menekan laju pertumbuhan konsumsi BBM bersubsidi di masyarakat.
Dia menyebut, sebelum program subsidi tepat diberlakukan, pertumbuhan konsumsi BBM jenis Solar subsidi mencapai 9% per tahunnya. Namun kini, setelah dilakukannya program Subsidi Tepat Sasaran melalui aplikasi MyPertamina, maka pertumbuhan konsumsi BBM Solar subsidi bisa ditekan menjadi 1%-5% per tahun.
"Selama ini, Solar subsidi itu tiap tahun naik 5%-9% setiap tahun. Nah, 2022 ke 2023 itu turun," jelasnya kepada CNBC Indonesia dalam program Coffee Morning CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (24/7/2024).
"Sampai kapan kita bisa menahan? Ya, ini paling pertumbuhannya yang kita tahan. Yang tadinya tadi 5%-9%, sekarang kita bisa tahan 1%-5%," ujarnya.
Adapun, program Subsidi Tepat untuk jenis BBM Solar subsidi sudah diberlakukan sejak tahun 2023 lalu. Dia optimistis, untuk tahun 2024 ini realisasi konsumsi BBM bersubsidi, termasuk Solar subsidi dan Pertalite, akan di bawah kuota yang ditentukan oleh pemerintah.
"Insya Allah, Solar subsidi maupun Pertalite 2024 ini, under quota. Ini kan kita harus menjaga pada situasi asumsi-asumsi kuota maupun asumsi subsidi yang ada di atasnya," tegasnya.
Seperti diketahui, program Subsidi Tepat BBM merupakan implementasi dari Pertamina dalam pengelolaan subsidi melalui sistem digital berbasis QR Code bagi pengguna yang berhak.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Sudah Usul Subsidi BBM Tepat Sasaran Sejak 2022
