RI Mau Rebut Lagi Industri Semikonduktor dari Malaysia

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
23 July 2024 19:40
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan saat konferensi pers terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin (24/6/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan saat konferensi pers terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin (24/6/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan mau merebut kembali industri semikonduktor dari Malaysia. Industri ini pernah lari dari Indonesia karena kebijakan pemerintah.

"Mungkin kita ingat industri semikonduktor lari dari Indonesia , dulu melarang robotik, karena saat itu menteri ketenagakerjaan pak Sudomo dan akibat dilarang pindah ke Malaysia," katanya, ketika Orasi Ilmiah Bj Habibie Memorial Lecture di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa (23/7/2024).

"Sekarang Malaysia menjadi sumber ekspor semikonduktor sama elektronik, termasuk NVIDIA," sambung Airlangga.

Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan pemerintah ingin menarik kembali Industri ini balik ke Indonesia. Caranya dengan mendorong pendidikan terkait pengembangan industri semikonduktor.

Saat ini sudah ada beberapa kerja sama dengan Singapura maupun Jerman untuk membuat desain chip komponen semikonduktor. Selain itu juga sudah ada beberapa perusahaan Startup Indonesia asal Bandung yang sudah masuk menjadi vendor NVIDIA.

"Ini akan terus kita dorong dan replikasi dan kita akan dorong dari hilirisasi mulai dari pasir silika tahap pertama photovoltaic kita bangun di Gresik dan ada project di rempang Batam. Kita dorong Batam menjadi salah satu kawasan ekonomi maju. Di Nongsa kita kasih untuk digital center dan the first data center AI," katanya.

Usai pertemuan, Airlangga mengungkapkan saat ini juga tengah mendorong beberapa kerja sama dengan pihak lain untuk membangun industri ini.

"Kita akan mendorong beberapa lagi ke depan, dan Indonesia masuk di dalam radar ITSI Fund Amerika, menjadi 7 negara yang sedang dipertimbangkan dan kemarin tim dari OECD sudah mengakses dan kelihatannya hasilnya positif," kata Airlangga


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Airlangga: Tarif Listrik Tak Ada Perubahan Pada Juli 2024!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular